Sunday, April 05, 2020

Pertimbangan memilih Platform Investasi

Platform yang menawarkan channel  (saluran) untuk berinvestasi ke real projects dari pelaku usaha (biasa platform menyebut mitra) cukup banyak di Indonesia. Sektor nya juga sudah beragam, diantaranya jasa, manufaktur, perdagangan atau pertanian. Bahkan terdapat platform yang menawarkan investasi kepemilikan usaha secara jangka panjang, atau yang tidak bersifat proyek (ada jangka waktu).

Pertimbangan apa saja yang perlu investor lakukan untuk memilih platform investasi? Diantara beberapa poin yang bisa dilihat sebagai berikut;

1. Menjalankan fungsi pendampingan mitra, tidak hanya menjalankan fungsi intermediasi antara investor dan mitra. Hal ini karena beberapa platform fokus sebagai intermediator (perantara) dalam menyalurkan investasi dari investor ke mitra usaha. Proses bisnis inti investasi adalah mencetak profit (sehingga bisa dibagikan ke investor) dan itu adanya di mitra usaha, bukan di platform. Platform 'hanya' sebagai enabler (pemacu) awal, bukan proses mencetak profit. Sehingga proses pendampingan mitra untuk memastikan usaha berada di jalur tepat menjadi penting.

Bagaimana melihat platform melakukan pendampingan? Bukan dari campaign yang diklaim, tapi sederhana nya dari laporan usaha yang dikirimkan secara rutin dari mitra ke platform yang diteruskan ke para investor. Dengan laporan menunjukan proses bisnis platform berjalan setelah tahap investasi dengan melakukan monitoring atas kondisi usaha. Dengan laporan pula potensi kondisi yang tidak diinginkan (misal usaha tidak berjalan sesuai rencana) bisa diidentifikasi lebih awal untuk dilakukan mitigasi. Bukan hanya laporan akhir di periode investasi yang investor kemudian baru tahu kondisi usaha dan akhirnya realised ROI nya (yang biasanya cenderung di bawah expected ROI). 

Apakah ada platform yang tidak rutin mengirimkan laporan kepada investor? Cukup banyak. Diantara alasan karena jumlah mitra yang sangat (terlalu) banyak sehingga handling management cost menjadi cukup tinggi. Jika untuk laporan saja tidak bisa dikirimkan, bagaimana investor bisa menaruh kepercayaan lebih kepada platform tersebut untuk menjalankan misi investasi nya? 

2. Fokus dalam fungsi di sektor atau bidang tertentu. Sektor atau bidang usaha tertentu menjadi penting karena setiap bidang sektor mempunyai karakteristik berbeda. Meskipun dalam satu sektor seringkali mempunyai sub-sektor turunan yang terus berkembang, fokus ke sektor tertentu membantu platform mengelola fungsi pengembangan dan operasional platform termasuk pendampingan usaha yang menjadi ujung tombaknya. 

Namun, kebutuhan menjalankan operasional dan pengembangan platform investasi cukup besar. Dengan kebutuhan dana yang cukup besar, tidak heran jika platform harus mengejar dana kelola untuk semakin besar dengan menggaet mitra usaha sebanyaknya. Berbagai jenis usaha (meskipun masih ada sektor keterkaitan) yang dikelola oleh pihak berbeda ditampilkan dalam platform.

Sebenarnya, sepanjang tim manajemen platform bisa mengelola beragam usaha dan pihak mitra tersebut, beragam jenis usaha tidak menjadi isu. Namun biasanya, aktivitas yang seharusnya lebih fokus dijalankan yakni pendamping mitra menjadi terabaikan. Memang hal tersebut menjadi tantangan banyak platform yang beroperasi saat ini, dan beberapa platform akhirnya tidak bisa bertahan mengelola tantangan tersebut.   

3. Izin dari otoritas (OJK). Izin seringkali menjadi alasan utama seorang investor menginvestasikan dana-nya di platform investasi. Namun, adanya izin otoritas secara alami tidak menjamin bebas resiko investasi di platform tersebut. Secara prinsip, izin bisa dikatakan mengurangi resiko dalam hal ketika terjadi hal diluar rencana usaha karena faktor kelalaian pengelola (platform atau mitra), pelaporan bisa dilakukan ke otoritas tersebut untuk ditindaklanjuti.

Sekali lagi, setiap investasi mempunyai resiko investasi masing-masing. Dan ketika ada kondisi ketidaksesuaian investasi karena pengaruh resiko usaha itu sendiri, pihak otoritas lebih sebagai penengah para pihak yang mungkin bersengketa, bukan sebagai penjamin atas investasi tersebut. Oleh karena itu, hal utama selain perizinan sebenarnya adalah fokus ke tujuan investasi sesuai kebutuhan dari investor.

4. Memenuhi tujuan investasi dari investor. Misalnya tujuan utama investasi seperti dalam bahasan sebelumnya untuk mendapatkan ROI diatas 12% pa dan CAGR diatas 12% dalam jangka panjang. Artinya, platform investasi sebagai 'investment manager' harus membantu investor untuk memenuhi tujuan tersebut.  Sebuah platform harus menyediakan beragam jenis investasi usaha dan durasi pencairan hasil investasi, serta resiko usaha yang terkelola. Prinsip usaha yang muncul haruslah yang jelas dan terpercaya (trusted), penuh pengalaman (experience), memenuhi kebutuhan (fit-in), mampu menghasilkan (worthy), dan untuk bisa berdampak ke komunitas(impactful).

5. Fungsional engine platform. Secara ideal, platform investasi bisa menjadi semacam Manajer Investasi (Investment Manager) bagi para investor. Dana yang ditambahkan secara periodik, hasil investasi dan dana yang diambil dengan menggunakan akun investor bisa dilihat dan dianalisa bagaimana kinerja investasi baik secara ROI ataupun CAGR untuk mendapatkan tujuan investasi.

Namun demikian, membangun platform dilakukan dalam waktu cukup lama dan tidak sedikit dana yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, proses pembangunan sebuah sistem platform dilakukan bertahap sesuai prioritas dan pastinya ketersediaan dana. Engine meskipun sangat mendasar dan dibutuhkan dalam proses intermediasi, bagaimanapun adalah alat (tool) untuk membantu pencapaian utama dalam mendukung pelaku usaha. Jangan sampai, seperti disebut sebelumnya, fungsi pendampingan mitra dan fokus bisnis menjadi berkurang.

Dengan kondisi demikian, kondisi ideal mungkin tidak akan dicapai dalam waktu singkat. Selama fungsi-fungsi dasar platform untuk melakukan investasi dan monitoring termasuk kebutuhan mobile apps, maka fungsi awal platform sudah mencukupi. Dari sisi yang lain, dibutuhkan dukungan dari investor untuk tetap berinvestasi di sebuah platform yang mempunyai misi memenuhi kebutuhan investor dan pelaku usaha (mitra) sehingga pengembangan platform menuju ideal terus berjalan.

Mengapa tidak ada aspek aman dalam lima pertimbangan diatas?

Secara empiris, manusia umunya lebih dominan takut akan hilangnya investasi dibandingkan hasil investasi yang didapatkan. Oleh karena itu, mengoptimalkan pencapaian ROI di tengah tantangan resiko usaha harus bisa dijalankan sebuah platform melalui proses bisnis nya.  Pada dasarnya aman adalah perasaan yang ditimbulkan ketika hal-hal lain yang menyebabkan timbulnya ketakutan bisa dijawab atau dikelola.

Dengan pertimbangan dan prinsip usaha diatas, rasa aman akan muncul dengan sendiri nya. Dan seiring waktu berjalan dengan pembuktian kinerja usaha untuk mencetak hasil investasi (realised ROI), rasa aman akan semakin kuat. Dan begitu pula sebaliknya. Sehingga, lima pertimbangan dan lima prinsip usaha diatas sangat layak untuk diterapkan untuk mulai membangun pondasi rasa aman dari awal investasi. 

Terakhir, menentukan misi investasi sebagai investor adalah penting, dan investasi bukan hanya tentang ROI (Return on Investment) dan CAGR (Compounded Annual Growth Rate). Investasi (hidup) juga tentang kontribusi menuju manfaat keseluruhan yang lebih besar (impactful) sehingga terdapat nilai ekstra dari 'sekedar' nilai ROI dan CAGR yang didapat. Dan sebuah platform sudah seyogyanya akan membantu anda menjalankan misi investasi tersebut.

Selamat memilih platform investasi anda!


---
Tulisan 1: The power of compounding ROI
Tulisan 2: Mendapatkan CAGR diatas 12% per tahun
Tulisan 3: Memilih Investasi Proyek ROI diatas 12% per tahun
Tulisan 4: Platform Investasi untuk membangun CAGR
Tulisan 5: Pertimbangan memilih Platform Investasi

No comments: