Saturday, December 30, 2006

Dalam Do'a

Duduk bersimpuh di hadapanMU
mencoba mendekatiMU
yang terasa jauh

Sujud memohon ke hadiratMU
meraih cinta kasihMU
yang kuharap selalu

-----

Semua pinta..
kuhaturkan padaMU
semoga KAU mengabulkan
semuanya itu

Segala dosa
kukatakan padaMU..
semoga KAU mengampuni
kelalaianku

Sehingga akan terasa ringan
di setiap langkahku
menjalani hari-hariku
yang ku tak pernah tahu
sampai kapankah

-----


Mengangkat kedua tanganku
meminta pengampunanMU
bercucuran air mataku
mengharap kau melihat
kesungguhanku..

Mencari setitik cahyaMu
di kegelapan jiwaku
bergetar bibirku
saat mengucapkan namaMU
dalam do'a..
[Shaff - Fix]

------
* nasyid favorit beberapa orang

Tuesday, December 26, 2006

untuk sahabat

kau terlalu hidup dari cinta dan persahabatan..

tiba-tiba saja kau tersungkur di kamarku. antara bimbang dan mencoba menutupi. tapi wajah tak pernah bohong. baru mendapatkan sebuah pengingatan, pasti.

kalaupun kau tak mau jujur, bercerita, aku pun paham. siapa aku? dimana posisiku? tapi kau masih sedikit bergumam. ah.., itu pun aku tak yakin kau sebut semuanya.

dan aku ambil kesimpulan. kau terlalu hidup dari cinta dan persahabatan. maaf, aku sedikit bohong. itu bukan kata teman kita. itu kataku. sekalipun aku mendapatkan fenomena sama tentangmu dari teman itu.

kau terlalu ringkih. untuk memukul sebagai laki-laki saja kau tak bisa. bukankah aku sering memukulmu? atau kemarin tak sengaja malah menginjakmu. sebagai bahasa persahabatan, sekaligus menunjukan ini dunia yang keras. tapi aku tak tega melihat wajahmu. dan saat aku ingin kau lebih kuat, kau bilang singkat: suppose to be.

lagi-lagi aku bertanya, siapa aku berani mengungkapmu? atau itu justru menghujam diriku sendiri? karena kau juga bukan hatiku. tapi kau perhatianku.

stop! jangan bilang lagi kalau di dalam perhatian ada hati. cukup. aku tahu itu. tapi kau tentu juga paham apa maksudku.

aku bilang kemarin, kau tak akan pernah bisa mendapatkan satu rahasia besar itu. hanya satu orang yang tahu, pun sekarang aku tak mau mengganggunya lagi. melihatnya bahagia. aku tak tega hati menggangunya, untuk membagi lagi cerita yang lama tertunda.

oh.. bukan itu saja. bukankah kau juga belum pernah tahu tentang kisah tentang 3 itu? karena kau bukan hatiku. ya.. kau hanya perhatianku.

seandainya aku tidak ingat, bahwa hatiku nantinya hanya milik seorang, tentu sudah berbandang-bandang cerita membanjirimu. tapi bukan itu.

aku possesif, pencemburu. aku yakin kau pasti bisa merasa, bagaimana kejamnya cemburu. mencabik-cabik. hei.. bukankah kau juga? aku pernah liat (dan kau tahu itu), bahwa kau cemburu pada kedekatan D dan A, sahabat dekatmu di kelas. dan waktu itu kau bilang tentang aku: seseorang yang tidak rela barang miliknya tidak pada tempatnya. tega!

buat apa menyerahkan hati pada orang yang terlalu hidup dari cinta dan persahabatan? aku sadar. kau punya banyak sahabat. dan aku tak berhak sekalipun menggugatmu. tapi aku juga berhak untuk menjadikanmu hanya perhatian, bukan hati.

tapi jujur, perhatianku sudah mendekati titik atas. pun buatku, perhatiamu juga tak kuragukan. kau tahu kisah 3 itu, sekalipun remang. kau menjadi tempat bingungku (dan kau menunda 'lariku' dari kota itu). hanya satu yang belum, sebuah rahasia besar. lalu sebaliknya, aku pun juga tahu kisah 2 bulan itu, bahkan kakaknya pun belum tahu. dan kau tersungkur di kamarku malam itu.

sekali lagi kalau aku sejenak lupa, bahwa ada yang lebih berhak terhadap hatiku kelak, aku sudah jatuh di depanmu. oh.. aku lupa. aku tempatkan kau berdua dengan seseorang saat aku dalam genting. dia tak membalas, karena aku segera sadar ini belum saatnya. tapi aku menyengaja kau 'memegangku'. aku masih ingat. kau bilang: apakah tangisan aisyah karena cemburu salah?

benar, kau sudah mencapai titik atasku bahkan saat ini melebihi seseorang lain, bagian dari kisah 3 itu. tapi, kau belum hatiku. karena kau terlalu hidup dari cinta dan persahabatan.

sudahlah, aku tak mau memperpanjang kalam. aku tahu siapa diriku dan kamu. aku berharap kau tak membaca ini. seandainya membaca, aku tak ijinkan kau untuk membalasnya. hanya kita berdua saja yang tahu. anggap ini tak pernah ada. toh, selama ini hubungan kita baik-baik saja.

terakhir aku ingin katakan, satu kalimat yang sekarang belum saatnya untuk kukatakan ke seseorang itu. karena Allah, aku sayang kamu.

Thursday, December 21, 2006

menjadi kakak

Jakarta
"Mas lagi bete nih..masa dia bilang bahwa dia mau pindah kerja.kata dia,buat apa di jakarta kalau ga ada yang perhatian.katanya ndi terlalu nuntut,bingung nih…"

Sejenak aku menenangkan diri di tengah kerja, mulai lah mengetik sms.

"ndi juga harus paham.kan pindah kerja itu tugas.ga boleh gitu.laki-laki itu cenderung menguasai, ga ingin dituntut. emang udah yakin jodohnya?”

Seorang adik sepupu, mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Jakarta. Terpaut 2 tahun di bawahku. Anak sulung-adiknya kuliah tahun ini, tidak berjilbab, berkacamata, relatif manja dan manis. Cukup dekat, sering curhat atau minta saran tentang keluarga, kuliah, freelance, keuangan dan pastinya ‘teman dekatnya’.

Terakhir kali ketemu langsung, sebelum mengantarnya di stasiun bandung 1 bulan lalu,

“..Manfaatkan mumpung masih muda, masa mau nikah cepet sih… masih banyak yang harus dicapai. Makanya, jangan dekat-dekat, ga bosan apa ketemu tiap hari. Ntar kalo udah nikah, jadi ga ada manisnya lho..”

Sambil mengusap kepalanya. dan dia pun tersenyum nyengir.

Surakarta
“Jadi apa perlu cesar bu bidan? Bagimana dengan baby blues?hehe. Apa kabar nih bu bidan? Lagi praktek ya. Awas, jangan ‘main2’ ama cow ya. Jadi bu bidan dulu!… “

Lama menunggu, hampir 2 jam.. tiba-tiba :

“Maaf, baru bales. Habis ngantar pasien SC emergency, lari2 gitu, kaya di TV, he2x. skrg aq lg praktek di RS. Baby blues: tingkatkan PeDe si ibu, terutama dalam m’rawat bayi dan menyusui. Dukungan moril keluarga,Bantu ibu dalam m’rawat bayi. {padahal tanyanya ga serius, malah dijawab serius..}. B’arti kalo kaya Aa’, udah boleh ‘mcm2’ ama cew ya? Hayo..knalin dunk!..”

Seorang adik sepupu yang lain, sepantaran dengan Jakarta. Berjilbab, lulusan pondok pesantren putri, kuliah AkBid (Akademi Kebidanan), anak sulung-adiknya perempuan semua dan relatif dewasa. Baru akhir-akhir ini dekat. Merasa bersalah, kemana aja aku selama ini.

Jogjakarta
“ana (saya-arab) ga mau hanya jadi sekedar ibu rumah tangga. Masa smu pilihan, kuliah ngerjain tugas sampai malam-malam, susah-susah,..terus lulus dan selanjutnya nikah hanya jadi ibu rumah tangga ..masih banyak mimpi, mau jadi dosen, aktivis muslimah, professional dll..”

Selisih 1.5 tahun di bawahku. Pinter, keras tapi lembut (kadang2) dan semangat sehingga sering terburu-buru. Bukan sulung, tapi egaliter. Lumayan dekat akhir-akhir ini, walaupun tak pernah mengakuinya. Maka jawaban untuk yang diatas :

“itu semua bagus. Kamu bermimpi mengajar di depan kelas, mengadvokasi muslimah, atau professional andalan di bidangmu. Gut! Tapi, kamu harus tetap sadar untuk menjadi ibu RT juga, siap melakukan pekerjaan2 domestik..."

Makasar
“wie geh’t heute? Lagi ngapain kak? Aku baru aja pulang les. Besok aku ujian.”
Atau:
“kakak lagi d madiun atau bandung? Kalau ke makasar, mampir ya… ntar kalau ke jawa, anti kasih tau kakak..”

Biasa memanggilnya anti, bukan semata karena namanya yang mirip, tapi juga artinya kamu-perempuan(arab). Belum pernah ketemu. (Katanya) Anak bungsu-dua kakak laki-lakinya lulusan Australia dan yang satu masih di Unhas. Smu kelas 2, berjilbab, suka ikut pengajian dan bilang kalo dia manis.

“kakak abis pulang kerja, anti. Besok ujian, met belajar ya. Jangan lupa berdo’a dan tilawah…”

-----
Senang melihat mereka tumbuh dewasa...

You all are not alone..
I’m here for you,
Though you’re far away,
I’m here just stay..

Thursday, December 14, 2006

Apakah itu cinta?

Apakah itu cinta?
Jika untuknya,
Semua tak harus diawali

Apakah itu cinta?
Jika demi hari esok,
Tak membuat ada hari ini

Apakah itu cinta?
Jika karena alasan,
Tak pernah saling berbagi

Apakah itu cinta?
Jika hanya satu memberi,
Satu lagi menanti

Apakah itu cinta?
Jika semua atas hanya,
Karena mengasihani

Apakah itu cinta?
Jika untuk menemukannya,
Tak ada jerih denyut nadi

Apakah itu cinta?
Jika manusia sendiri,
Tak berani mengakui

Apakah itu cinta?
Jika tanpanya,
Tetap bisa hidup sendiri

Apakah itu cinta?
Jika cita-cita,
Tak mampu mendampingi

Apakah itu cinta?
Jika percaya dan setia,
Tak bisa menjadi bukti

Apakah itu cinta?
Jika atas namanya,
Semua harus saat ini

Apakah itu cinta?
Jika pada akhirnya,
Perpisahan yang terjadi

Apakah itu cinta?
Jika atas namanya,
Cinta tak harus memiliki

Apakah itu cinta?
Apakah itu cinta?

Jika itu semua benar
Maka,
Ajari aku mencinta


Tuesday, December 05, 2006

satu babak baru

Setiap kehidupan selalu diwarnai hal-hal yang baru. itu artinya meninggalkan hal-hal yang lama untuk menerima atau mendapatkan hal yang baru.

Per 28 november 2006, aku menjadi bagian dari PT Sulzer Hickham Indonesia (link), salah satu bagian dari Sulzer Turbo Services, dimana induk perusahaannya adalah Sulzer (link) yang berbasis di switzerland. Hickham Indonesia (HI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam turbo services. sederhananya, turbo services berhubungan dengan rotating equipment, peralatan yang banyak terdapat di power plant, mining industries, chemical dll. dan HI adalah satu-satunya sulzer yang berada di asia, jadi pasarnya selain indonesia adalah regional terutama south east asia.

Banyak yang bisa dipelajari saat bekerja di perusahaan asing. yang pasti, sistem yang mereka miliki adalah obyek yang menarik untuk dipelajari. HI baru berusia 12 tahun dan bukan perusahaan yang memproduksi alat (hanya services) dibandingkan dengan Alstom, Siemens atau GE. tapi secara sistem dan kultur pasti ada hal yang bisa didapatkani.

Semua komunikasi surat dan laporan dilakukan in english, mulai email intern sampai annual report. secara umum pula, orang-orang disini pun dituntut bisa komunikasi verbal in english. karena jaringan worldwide-nya, atau karena 2 diantara 3 director (Board of Director, BOD) adalah dari Sulzer Turbo Services (STS). selain itu, beberapa engineer atau ahli juga sering didatangkan dari jaringan sulzer. kita mengenalnya dengan istilah expatriates.

Posisiku sendiri di HI adalah Project Coordinator, sebuah internal project bernama Project MAJU yang dikomitmenkan HI dan STS untuk meningkatkan omzet. dan untuk posisi ini, seminggu dua kali minimal akan meeting dengan BOD dan manager-manager lainnya. menarik, melihat meeting style, dan yang pasti konsentrasi untuk melakukan dua hal. satu mengerti maksud pembicaraan (in english of course) dan mengerti kontens-nya. seringkali aku berpikir serius tentang kontens, ternyata yang diungkapkan hanya sebuah kiasan bahasa.

Dengan posisi ini, maka memungkinkan adanya percepatan dalam belajar, hal yang menarik dilakukan. karena bisa melihat perusahaan secara keseluruhan mulai dari shop hingga BOD.dan karenanya, sebuah confidential letter menyertai contract agreement. untuk pekerjaan ini, sebuah HP Pavilion dv2000 membantu sehari-hari. walaupun HI bukan jalan hidup yang pasti, karena setiap perusahaan ada plus-minusnya, tapi ini adalah pengalaman menyenangkan.

HI berlokasi di kawasan Bukit Indah City (BIC), Cikampek-arah bandung 300 m dari gerbang tol cikampek. dari gerbang BIC sendiri, masih masuk sekitar 1,5 km. BIC adalah sebuah kawasan industri seluas 2000 ha yang dilengkapi dengan pendukungnya (perumahan, fasilitas umum, dan hutan!). BIC masih belum 'ramai', karena mungkin masih banyaknya ruang kosong kawasan industri yang lebih dekat jakarta. tapi justru itu, BIC menjadi kawasan industri yang masih asri, sejuk dan tertata rapi dibandingkan dengan kawasan lainnya.

Maka tinggallah aku di daerah sekitaran cikampek, kos. berukuran kamar 3 x 3,8 m sudah sangat cukup untuk menjadi tempat singgah. semua yang kos disini adalah pekerja, di industri sekitar, indofood, dunlop, textil dll. hal yang sangat membutuhkan adaptasi adalah kosan yang campur, laki-perempuan. sekalipun mbak-mbaknya baik, tetap saja merasa kagok.

Dan bersyukur, kos sangat dekat dengan masjid (namanya sama dengan di dekat rumah bandung, Masjid Muhajirin). sengaja memang, mencari tempat tinggal di perumahan (walaupun ada mess di BIC), untuk mencari suasana kemanusiaan yang bertebaran. masa seharian bergelut dengan pekerjaan tidak ada suasana penyeimbangnya. dan terbukti, setiap selesai maghrib sampai isya, banyak anak-anak yang belajar ngaji disana. pengajarnya pun para pekerja pendatang. aku belum sempat jauh terlibat, tapi sudah diniatkan akan terlibat nantinya.

Tak lupa, my second wife menemani saat akhir pekan perjalanan bandung-cikampek via purwakarta kemarin. menyenangkan. jalan sepi, mulus, sehingga mengeluarkan hobi ngebut. banyak fenomena saat ber-bike ria. salah satunya, kenapa sepanjang ruas jalan banyak truk-truk berhenti? oh, ternyata yang dilihat (selain truk) sejalan dengan nasehat seorang bapak di HI, "hati-hati kalau di purwakarta!".

Setiap hal yang baru selalu menarik, dan memberikan banyak hal sisi lain. kunci mendapatkannya sederhana. banyak belajar.