Thursday, December 14, 2006

Apakah itu cinta?

Apakah itu cinta?
Jika untuknya,
Semua tak harus diawali

Apakah itu cinta?
Jika demi hari esok,
Tak membuat ada hari ini

Apakah itu cinta?
Jika karena alasan,
Tak pernah saling berbagi

Apakah itu cinta?
Jika hanya satu memberi,
Satu lagi menanti

Apakah itu cinta?
Jika semua atas hanya,
Karena mengasihani

Apakah itu cinta?
Jika untuk menemukannya,
Tak ada jerih denyut nadi

Apakah itu cinta?
Jika manusia sendiri,
Tak berani mengakui

Apakah itu cinta?
Jika tanpanya,
Tetap bisa hidup sendiri

Apakah itu cinta?
Jika cita-cita,
Tak mampu mendampingi

Apakah itu cinta?
Jika percaya dan setia,
Tak bisa menjadi bukti

Apakah itu cinta?
Jika atas namanya,
Semua harus saat ini

Apakah itu cinta?
Jika pada akhirnya,
Perpisahan yang terjadi

Apakah itu cinta?
Jika atas namanya,
Cinta tak harus memiliki

Apakah itu cinta?
Apakah itu cinta?

Jika itu semua benar
Maka,
Ajari aku mencinta


6 comments:

Anonymous said...

mencurigakan ;))

Anonymous said...

hmmm... (telunjuk dan jempol mengelus dagu naik turun)
accd: adu, cinta! cape dee....

Anonymous said...

wah, wah, hehe, saya jadi inget sama puisi saya zaman "dulu". Kata terakhirnya sama..."ajari aku mencinta".

Jadi berpikir, apakah kita bodoh ya, sehingga harus belajar mencintai. Ya, mungkin bodoh. Namun, cinta pun tak sekadar cinta. Di dalamnya ada subjek, objek, motivasi, orientasi. Cinta pun tak bebas nilai...(?)

Ajari aku mencinta apa? saya juga tak mengerti apa yang saya cintai. Namun satu hal yang pasti, aku ingin mencintai kebenaran dan membenci kekeliruan dan kebodohan.
Jadi inget surat Fathir ayat berapa gitu ya yang isinya yang paling takut kepada Tuhan itu hanyalah orang-orang yang berilmu. Ketakutan yang dibarengi dengan kecintaan terhadap penegakkan hukum2nya di muka bumi. eh, apa konteks puisi ini emang itu? hehe, saya cuman nanggepin aja...

Galuh S Indraprahasta said...

yang pasti cinta datangnya dari jiwa

Trian Hendro A. said...

terhadap yg istimewa, kita bisa melakukan tiga hal:
1. Mencintainya,
2. Terluka karenanya, dan
3. Menjadikannya inspirasi karya sastra

amircool said...

yan, ketika kamu mengambil sendok, kemudian mengaduk-aduk mangkuk berisi es sanghai ku kemudian ikut menikmatinya tanpa permisi itu termasuk cinta apa bukan? atau belajar mencinta?