Dua tulisan sebelumnya sudah menjelaskan bagaimana kekuatan compounding ROI (Return on Investment) dan strategi penerapannya untuk mendapatkan CAGR (Compounded Annual Growth Rate) secara konsisten dalam jangka waktu yang cukup lama. Pendekatan tersebut sebenarnya bisa diterapkan untuk berbagai macam jenis investasi mulai obligasi, saham, tanah/properti, emas, dan usaha.
Karakter investasi yang paling cocok untuk penerapan strategi compounding ROI tersebut adalah yang bisa menghasilkan imbal hasil secara rutin dengan ROI yang cenderung konsisten. Kemudian, pertimbangan apa saja yang bisa digunakan untuk memilih investasi usaha (proyek) dengan expected ROI diatas 12% pa. Sekarang mari kita lihat sekilas setiap pilihan investasi diatas.
Saham belum tentu menghasilkan dividen rutin, dan dengan rentang expected ROI yang tinggi antara profit atau loss sehingga mempunyai resiko perubahan ROI tinggi. Tanah/properti, imbal hasil dan ROI cenderung tidak konsisten dan reguler, meskipun dengan berpotensi mencapatkan realised ROI tinggi ketika asset dijual.
Untuk emas cenderung sebagai lindung nilai, tidak mampu memberikan imbal hasil rutin. Sedangkan obligasi dengan resiko cukup rendah (SUN/SR dikeluarkan negara: free-risk) mempunyai imbal hasil dan ROI rutin serta konsisten, namun realised ROI rendah menyesuaikan resiko investasi yang rendah juga.
Investasi usaha berpotensi mendapatkan imbal hasil secara rutin dan ROI secara konsisten, sehingga sesuai untuk penerapan strategi compounding ROI untuk mendapatkaan konsisten CAGR dalam jangka panjang. Secara resiko, setiap usaha pasti mempunyai resiko dan tugas seorang investor dan sistem yaang membantu untuk menganalisis serta memantau usaha tersebut.
Pertanyaannya, apakah secara nyata model investasi usaha dengan karakter sesuai strategi tersebut ada dan aman?
Banyak platform investasi sekarang menawarkan model investasi usaha (proyek) dengan karakter imbal hasil rutin (kuartal. semester atau tahun) dan rentang expected ROI yang konsisten selama periode investasi. Jenis usaha bermacam-macam mulai dari jasa, manufaktur, perdagangan atau pertanian.
Sayangnya, investasi usaha di bidang pertanian termasuk diantaranya peternakan, perkebunan dan perikanan seringkali dihindari para investor karena menghadapi resiko kematian hewan/tanaman. Namun secara resiko makro ekonomi, usaha pertanian adalah usaha yang dibutuhkan sepanjang waktu karena terkait pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Tantangan untuk mendorong para investor terjun di usaha pertanian adalah memberikan pilihan investasi pertanian yang aman dengan resiko yang terkendali. Dengan semakin banyak skema investasi usaha pertanian yang ditawarkan, beberapa hal penting berikut layak untuk menjadi pertimbangan untuk memilih investasi usaha (proyek) dengan expected ROI diatas 12% pa.
1. Terpercaya; jelas profil usaha dan pengusaha (petani) nya, termasuk rencana penggunaan dana dari investor untuk menjalankan usaha, manajemen resiko usaha serta transparansi laporan.
2. Pengalaman; selama bertahun-tahun harus terbukti menjalani usaha tersebut secara nyata, baru kemudian mengundang para investor untuk bergabung mengembangkan usaha.
3. Sesuai kebutuhan; bisa memenuhi kebutuhan investasi dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Dalam hal ini, mampu memberikan imbal hasil secara rutin setiap 3-6 bulan.
4. Menghasilkan; usaha harus mempunyai arus kas operasi (sumber pandapatan) yang kuat, untuk mampu membiayai usaha dan membayar imbal hasil kepada investor sesuai expected ROI.
5. Berdampak; manusia sebagai mahluk sosial, maka investasi juga mampu memberi dampak sosial-ekonomi masyarakat sekitar usaha mulai dari lapangan kerja hingga pemenuhan kebutuhan lokal.
Adanya beberapa platform investasi bidang pertanian seperti yang dijalankan oleh Farmigo, bisa membantu para investor memilih berbagai jenis investasi usaha pertanian dengan pertimbangaan diatas. Dimana, tujuan investasi untuk bisa menghasilkan imbal hasil secara rutin dengan ROI diatas 12% pa, ditambah dengan strategi compounding ROI sehingga bisa menghasilkan CAGR diatas 12% dalam jangka waktu yang cukup lama.
Melanjutkan dari simulasi compounding ROI dari berbagai proyek di tulisan sebelumnya, jika durasi investasi ditambah menjadi 4 tahun, maka didapatkan hasil sebagaimaana tabel berikut.
Hasilnya tetap konsisten untuk bisa memberikan CAGR diatas 12%, dan dengan porsi hasil usaha yang belum di-investasi-kan lebih besar dibanding periode 3 tahun, yaitu 65.15 (16.3% dari 400), dimana secara total investasi menghasilkan 208.1 atau ROI 52% selama 4 tahun. Jika pola diteruskan hingga tahun ke-10 dengan expected ROI 12% pa, maka target meningkatkan nilai investasi 3x (investasi 100 menjadi 300) bisa tercapai dengan CAGR konsisten diatas 12%.
Berikutnya, apakah pola investasi diatas memungkinkan dijalankan tanpa adanya bantuan sebuah mesin platform investasi?
---
Tulisan 1: The power of compounding ROI
Tulisan 2: Mendapatkan CAGR diatas 12% per tahun
Tulisan 3: Memilih Investasi Proyek ROI diatas 12% per tahun
Tulisan 4: Platform Investasi untuk membangun CAGR
Tulisan 5: Pertimbangan memilih Platform Investasi
Karakter investasi yang paling cocok untuk penerapan strategi compounding ROI tersebut adalah yang bisa menghasilkan imbal hasil secara rutin dengan ROI yang cenderung konsisten. Kemudian, pertimbangan apa saja yang bisa digunakan untuk memilih investasi usaha (proyek) dengan expected ROI diatas 12% pa. Sekarang mari kita lihat sekilas setiap pilihan investasi diatas.
Saham belum tentu menghasilkan dividen rutin, dan dengan rentang expected ROI yang tinggi antara profit atau loss sehingga mempunyai resiko perubahan ROI tinggi. Tanah/properti, imbal hasil dan ROI cenderung tidak konsisten dan reguler, meskipun dengan berpotensi mencapatkan realised ROI tinggi ketika asset dijual.
Untuk emas cenderung sebagai lindung nilai, tidak mampu memberikan imbal hasil rutin. Sedangkan obligasi dengan resiko cukup rendah (SUN/SR dikeluarkan negara: free-risk) mempunyai imbal hasil dan ROI rutin serta konsisten, namun realised ROI rendah menyesuaikan resiko investasi yang rendah juga.
Investasi usaha berpotensi mendapatkan imbal hasil secara rutin dan ROI secara konsisten, sehingga sesuai untuk penerapan strategi compounding ROI untuk mendapatkaan konsisten CAGR dalam jangka panjang. Secara resiko, setiap usaha pasti mempunyai resiko dan tugas seorang investor dan sistem yaang membantu untuk menganalisis serta memantau usaha tersebut.
Pertanyaannya, apakah secara nyata model investasi usaha dengan karakter sesuai strategi tersebut ada dan aman?
Banyak platform investasi sekarang menawarkan model investasi usaha (proyek) dengan karakter imbal hasil rutin (kuartal. semester atau tahun) dan rentang expected ROI yang konsisten selama periode investasi. Jenis usaha bermacam-macam mulai dari jasa, manufaktur, perdagangan atau pertanian.
Sayangnya, investasi usaha di bidang pertanian termasuk diantaranya peternakan, perkebunan dan perikanan seringkali dihindari para investor karena menghadapi resiko kematian hewan/tanaman. Namun secara resiko makro ekonomi, usaha pertanian adalah usaha yang dibutuhkan sepanjang waktu karena terkait pemenuhan hajat hidup orang banyak.
Tantangan untuk mendorong para investor terjun di usaha pertanian adalah memberikan pilihan investasi pertanian yang aman dengan resiko yang terkendali. Dengan semakin banyak skema investasi usaha pertanian yang ditawarkan, beberapa hal penting berikut layak untuk menjadi pertimbangan untuk memilih investasi usaha (proyek) dengan expected ROI diatas 12% pa.
1. Terpercaya; jelas profil usaha dan pengusaha (petani) nya, termasuk rencana penggunaan dana dari investor untuk menjalankan usaha, manajemen resiko usaha serta transparansi laporan.
2. Pengalaman; selama bertahun-tahun harus terbukti menjalani usaha tersebut secara nyata, baru kemudian mengundang para investor untuk bergabung mengembangkan usaha.
3. Sesuai kebutuhan; bisa memenuhi kebutuhan investasi dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Dalam hal ini, mampu memberikan imbal hasil secara rutin setiap 3-6 bulan.
4. Menghasilkan; usaha harus mempunyai arus kas operasi (sumber pandapatan) yang kuat, untuk mampu membiayai usaha dan membayar imbal hasil kepada investor sesuai expected ROI.
5. Berdampak; manusia sebagai mahluk sosial, maka investasi juga mampu memberi dampak sosial-ekonomi masyarakat sekitar usaha mulai dari lapangan kerja hingga pemenuhan kebutuhan lokal.
Adanya beberapa platform investasi bidang pertanian seperti yang dijalankan oleh Farmigo, bisa membantu para investor memilih berbagai jenis investasi usaha pertanian dengan pertimbangaan diatas. Dimana, tujuan investasi untuk bisa menghasilkan imbal hasil secara rutin dengan ROI diatas 12% pa, ditambah dengan strategi compounding ROI sehingga bisa menghasilkan CAGR diatas 12% dalam jangka waktu yang cukup lama.
Melanjutkan dari simulasi compounding ROI dari berbagai proyek di tulisan sebelumnya, jika durasi investasi ditambah menjadi 4 tahun, maka didapatkan hasil sebagaimaana tabel berikut.
Hasilnya tetap konsisten untuk bisa memberikan CAGR diatas 12%, dan dengan porsi hasil usaha yang belum di-investasi-kan lebih besar dibanding periode 3 tahun, yaitu 65.15 (16.3% dari 400), dimana secara total investasi menghasilkan 208.1 atau ROI 52% selama 4 tahun. Jika pola diteruskan hingga tahun ke-10 dengan expected ROI 12% pa, maka target meningkatkan nilai investasi 3x (investasi 100 menjadi 300) bisa tercapai dengan CAGR konsisten diatas 12%.
Berikutnya, apakah pola investasi diatas memungkinkan dijalankan tanpa adanya bantuan sebuah mesin platform investasi?
---
Tulisan 1: The power of compounding ROI
Tulisan 2: Mendapatkan CAGR diatas 12% per tahun
Tulisan 3: Memilih Investasi Proyek ROI diatas 12% per tahun
Tulisan 4: Platform Investasi untuk membangun CAGR
Tulisan 5: Pertimbangan memilih Platform Investasi
No comments:
Post a Comment