Alhamdulillah, akhir Maret sampai awal April 2018 lalu berkesempatan berkunjung ke Jepang dalam rangka agenda bersama yayasan dan jalan-jalan. Tiket JAL Jakarta ke Narita airport dibeli bulan Oktober 2017 sekitar 7.5 juta-an, dan sebagai pembanding tiket ANA dibeli bulan Februari 2018 sudah tidak normal seharga 12 juta-an. Artinya jika merencanakan ke Jepang dalam rangka wisata, sebaiknya tiket dibeli minimal 6 bulan sebelumnya untuk mendapatkan harga 'wajar' dan bahkan bisa promo.
Urusan penginapan, kami ber-delapan menggunakan apartment via AirBnB selama 8 hari 7 malam, yang artinya bisa masak sendiri meskipun tetap membawa bekal makanan jadi dari Indonesia yang dibungkus super rapat. Berbeda dengan custom Australia yang super ketat, Jepang termasuk juga ketat (diendus anjing) tapi masih mungkin untuk aman.
Sebelum visit (sebelum visa), kami sudah membeli 7 day JR pass yang bisa digunakan di Tokyo central (JR) line, Narita Express dan selected Shinkansen (misal Kodama, Hikari). Begitu sampai Narita, pass di aktivasi keesokan hari nya selama 7 hari ke depan. Jadi untuk hari pertama dari Narita ke Tokyo menggunakan train yang non-express.
Well, bagaimana itinerary yang baik dan 'optimal'. Secara prinsip menurut saya ketika sudah mempunyai 7 day JR pass, maka cukup tinggal di Tokyo dekat stasiun MRT. Lalu dari 6 hari net di Tokyo, bisa travelling sampai maksimal 2-3 jam per trip (sampai Osaka dari Tokyo) di hari sesuai itinerary. Dengan demikian kita akan optimal city tour Tokyo 2-3 hari dan 3 hari nya travelling.
Maka pilihan kami contoh optimasi JR pass sebagai berikut (cocok buat first time Japan visit):
Day 1: Tokyo city: Harajuku, temple park, botanical garden, Akihabara
Day 2: Shinkansen: Kyoto: Saga Arashiyama (walking tour bridge, bamboo forest, romantic train, temple Fushimi Inari), plus mungkin sempat short visit ke Osaka (Shinkansen Kyoto to Shin-Osaka, check last train JR from Shin-Osaka to Tokyo)
Day 3: Shinkansen: Karuizawa atau Gala Yuzawa (prefer terakhir) + Tokyo city (misal Meguro, Odaiba)
Day 4: Trip to Mt Fuji (+ short Shinkansen Hakone atau Tokyo city)
Day 5: Shinkansen: others (misal Osaka, Hitachi seaside park atau Hakone - private line)
Day 6: Tokyo tour + shopping: Harajuku, Takeya, Ueno, Shibuya
Day 7: Tokyo to Narita (shopping around Narita)
Good thing nya bahwa harga barang2 di Narita ga beda jauh dengan di city, artinya bisa beli beberapa hal-hal terakhir di Narita. Jadi berangkat agak awal dari Tokyo untuk muter2 Narita ada bagusnya juga hehe.
Atau kalau pesawat sore mau di optimalkan muter2 di Tokyo dulu setelah check out. Oiya, biaya menitipkan luggage dalam luggage box di banyak stasiun harga nya sama maksimal sampai 3 x 24 jam. Jadi kalau hanya nitip 2-3 jam, agak kurang 'maksimal'.
Terakhir, Jepang banyak dikunjungi wisatawan di Bulan Maret karena cherry blossom (sakura). So, plan your (family) trip to Japan!
Urusan penginapan, kami ber-delapan menggunakan apartment via AirBnB selama 8 hari 7 malam, yang artinya bisa masak sendiri meskipun tetap membawa bekal makanan jadi dari Indonesia yang dibungkus super rapat. Berbeda dengan custom Australia yang super ketat, Jepang termasuk juga ketat (diendus anjing) tapi masih mungkin untuk aman.
Sebelum visit (sebelum visa), kami sudah membeli 7 day JR pass yang bisa digunakan di Tokyo central (JR) line, Narita Express dan selected Shinkansen (misal Kodama, Hikari). Begitu sampai Narita, pass di aktivasi keesokan hari nya selama 7 hari ke depan. Jadi untuk hari pertama dari Narita ke Tokyo menggunakan train yang non-express.
Maka pilihan kami contoh optimasi JR pass sebagai berikut (cocok buat first time Japan visit):
Day 1: Tokyo city: Harajuku, temple park, botanical garden, Akihabara
Day 2: Shinkansen: Kyoto: Saga Arashiyama (walking tour bridge, bamboo forest, romantic train, temple Fushimi Inari), plus mungkin sempat short visit ke Osaka (Shinkansen Kyoto to Shin-Osaka, check last train JR from Shin-Osaka to Tokyo)
Day 3: Shinkansen: Karuizawa atau Gala Yuzawa (prefer terakhir) + Tokyo city (misal Meguro, Odaiba)
Day 4: Trip to Mt Fuji (+ short Shinkansen Hakone atau Tokyo city)
Day 5: Shinkansen: others (misal Osaka, Hitachi seaside park atau Hakone - private line)
Day 6: Tokyo tour + shopping: Harajuku, Takeya, Ueno, Shibuya
Day 7: Tokyo to Narita (shopping around Narita)
Atau kalau pesawat sore mau di optimalkan muter2 di Tokyo dulu setelah check out. Oiya, biaya menitipkan luggage dalam luggage box di banyak stasiun harga nya sama maksimal sampai 3 x 24 jam. Jadi kalau hanya nitip 2-3 jam, agak kurang 'maksimal'.
Terakhir, Jepang banyak dikunjungi wisatawan di Bulan Maret karena cherry blossom (sakura). So, plan your (family) trip to Japan!
No comments:
Post a Comment