Thursday, March 28, 2013

Feed Reader Alternatif; The Old Reader

Setelah mengalami pemecatan sepihak dari Google Reader, maka saya sudah beberapa kali mencoba layanan feed reader yang berbasis web. Sebenarnya ada layanan feed reader berbasis non-web, yakni add on atau installed program, tapi karena alasan web based memudahkan untuk sinkronisasi ketika mobile, maka web-based feed reader yang menjadi pilihan utama (hingga saat ini). Dan meski Feedly yang add on banyak digunakan sebagai pelarian orang, saya tetap belum ingin mencobanya.
 
Beberapa pilihan yang pernah dicoba adalah newsblur, feedreader, dan netvibes. Untuk yang pertama, layanan berbayar meskipun bisa sinkronisasi dengan aplikasi di apple atau android. Yang kedua tidak praktis. Sedang yang ketiga, selalu butuh update ketika berpindah tampilan dari model news ke window.
 
Pilihan berikutnya adalah The Old Reader, yang bisa login dengan login google kita. Saya praktis selama lebih dari seminggu membandingkan performa antara netvibes dan old reader. Old reader memang sedikit lambat dalam update feed dibanding google reader, tapi kita tidak ada pilihan lain bukan?
 
Old reader bisa (netvibes juga) mengimpor semua subsribe data google reader yang kita harus download sebelumnya, sehingga bisa menggunakan semua histori di account google reader kita. Petunjuk download semua data dari google reader bisa didapat semua pengguna google reader saat notifikasi "pemecatan". Plusnya lagi, kita bisa dengan mudah melakukan drag & drop ketika memindahkan sebuah feed masuk sebuah folder.
 
Namun demikian, proses impor di old reader ini ternyata membutuhkan waktu tersendiri. Dengan antrian di 8,000-an, saya baru bisa masuk semua import data selama sekitar 4 hari kemudian. Tampilan antrian import seperti di bawah ini.
 
 
Secara khusus old reader mengakui bahwa mereka sedang over subscription, sehingga antrian banyak. Meskipun kita masih bisa subscribe manual dan tidak ada duplikasi nantinya.
 
We have a large queue of feed imports to process, so the web interface might be working a bit slower than usual
By the way, even if you have uploaded your OPML file and are now waiting for it to be processed, you can still subscribe to your favorite feeds manually and start reading. There will be no duplicate feeds when your OPML file finally gets imported.
 
Overall, saya cukup puas (hmm..oke, google reader masih lebih baik) dengan old reader ini, walaupun secara respon lebih lambat. Memang bukan yang terbaik, tapi menurut saya ini jauh lebih baik dibanding tidak menggunakan feed reader.
 
Dan yang saya suka adalah idealisme dari founders-nya mengapa menamakan diri the old reader. Enjoy..
 
Why did you build The Old Reader?
Let's just say we missed the original reader a lot, so we built The Old Reader for ourselves and our friends. We like the way it turned out, so we are sharing it with everyone.
 

Thursday, March 14, 2013

Google Reader Retired

Pengumuman yang membuat sedih.. Google reader akan berhenti mulai 1 Juli 2013. Saya adalah pengguna setia google reader sejak 2007. Memang tidak banyak yang menggunakan dengan layanan ini. Hal itu bukan karena tidak mau, tapi lebih karena tidak familiar atau tidak tahu betapa powerfull layanan ini. Orang masih suka blog walking daripada menggunakan feed, atau mentoknya subcribe untuk langganan via email. Sedih..
 
source: retire
 
Dikasih waktu 3 bulan untuk memindahkan semua file. Sekarang mesti cari-cari lagi feed aggregator yang mumpuni..
 

Tuesday, March 12, 2013

Professional Paper 2007 - 2013

Kebiasaan menulis sejak kuliah ternyata terbawa di lingkungan kerja. Menulis sebuah hasil kerja bukanlah bentuk sombong diri, saya berpendapat bahwa itu merupakan bentuk kontribusi yang ingin ditampilkan. Banyak orang melakukan kontribusi buat perusahaan atau lingkungan dimana dia berada, namun tanpa melakukan aktivitas meninggalkan sejarah (baca: menulis), maka kontribusi itu hanya akan menjadi bahan cerita. Selain itu, proses belajar (lesson-learned) menjadi berhenti karena ketiadaan sesuatu yang bisa dipelajari dan dikembangkan di kemudian hari.
 
Karena filosofi itulah, maka saya lumayan rajin dalam menulis paper yang terkait pekerjaan, baik untuk level internal perusahaan maupun eksternal seperti forum profesi skala internasional. Sejak mulai kerja secara 'lebih permanen' di perusahaan sekarang, setiap tahun saya bisa menyelesaikan rata-rata 1 published-paper baik secara internal atau eksternal (Alhamdulillah..). Hal itu merupakan sebuah prestasi tersendiri buat saya. Namun jika melihat seorang senior seorang analist di perusahaan, beliau dalam 5 tahun kerja di perusahaan bisa menerbitkan sendiri kumpulan paper dengan jumlah tidak kurang 20 paper tentang bidang economic-investment di oil & gas business.
 
Berikut ini adalah perjalanan paper yang saya tulis dalam rentang 2007 - 2013 ini (sekalipun saya bekerja dari 2006, namun sampai 2007 sebagai periode 'transisi').
 
1. Internal paper (2007) tentang penggunaan Drilling Bit (Mata Bor); Analysis of Drilling Time and Cost per Foot at Kaji Field. Paper ini membahas penggantian drilling bit yang optimal dengan melihat biaya bit dan waktu pemboran. Paper ini sebagai tugas akhir masa trainee 6 bulan pertama, dan ternyata Allah Swt telah memutuskan sehingga saya tidak menekuni bidang drilling ini, namun memberi jalan lain sehingga bisa berkiprah hingga saat ini.
 
2. Internal paper (2008) tentang penggunaan Welding Rod (Kawat Las) dan Polyken Tape (Pembungkus Pipa); Welding Rod Calculation Program (WRCP) dan Construction Project Applications (CPA). CPA merupakan program (spreadsheet macro) pengembangan WRCP yang hanya mengestimasi kebutuhan kawat las, sedangkan CPA bisa menghitung kawat las, polyken dan pengecatan di piping atau pipeline system. Paper WRCP saya submit ketika mengajukan diri sebagai anggota KMI (Komunitas Migas Indonesia), dimana saat ini saya mengelola Grup Linkedin KMI yang sudah mempunyai lebih dari 2,300 subscribers (Milis Migas sendiri member nya lebih dari 15,000).
 
3. Internal paper (2009) tentang aplikasi sistem pengelolaan gudang proyek; The Development of Project Stock Monitoring: an Optimization of Project Warehouse. Sistem berbasis dot net framework yang dikembangkan bersama secara internal dan diimplementasikan mampu menghemat puluhan hingga ratusan ribu USD setiap bulan dan lebih efisien dalam pekerjaan, karena sistem sebelumnya hanya berdasar database excel. Paper ini dipresentasikan di MTF 2009 dan diganjar MEI  Award 2009 sebagai Best Improvement Area of Business Development, Marketing and Project Management.
 
4. Conference paper (2010) tentang proyek pipeline di sebuah lapangan; Gunung Kembang Pipeline Project: Delivering Gas Sales, Project Cost & Time Efficiency. Paper ini menceritakan tentang pekerjaan pembangunan pipeline gas dengan tantangan dan inovasi yang dilakukan sehingga pekerjaan bisa terlaksana dengan baik (cost, time, quality, safety). Paper ini dipresentasikan dalam ajang internasional pertama saya (baca: keluar negeri pertama hehe) bersama rekan kerja di World Construction Project Management (WCPM), Coventry, UK pada Oktober 2010.
 
 
 
Kesempatan di UK ini betul-betul kami manfatkan untuk melakukan mini-tour UK, mulai dari Coventry-London-Newcastle-Manchester (mampir 2 nights hehe) lalu kembali ke Birmingham (arrival/departure point) selama 10 hari disana dengan mengunjungi salah satu pipeline vendor di area Newcastle (beberapa hari sebelum berangkat, sayangnya 1 vendor di Aberden membatalkan). Bukan perjalanan yang panjang, namun mengingat semua dibiayai perusahaan (dan negara), maka tentu sebuah kesempatan yang langka.
 
 Source: UK rail-map
  
Lalu tahun 2011, saya tidak mempunyai kesempatan (ide/tema) menulis paper, karena di tahun tersebut adalah tahun turning point saya, dari field project engineer di lapangan menjadi planning & cost engineer di Jakarta. Selain itu, kesempatan di Jakarta tersebut langsung tersibukan dengan mulai sekolah magister sejak Januari 2011 dan wisuda Oktober 2012 lalu.  
 
5. Conference paper (2012) tentang analisa jadwal dan biaya kontrak EPCI (Engineering, Procurement, Construction, Installation); Balancing Project Schedule & Cost on Sour Gas Development Project Case Study. Paper bisa dikatakan merupakan titik tolak saya menjadi cost engineer yang akan berkembang dalam pekerjaan dan paper-paper selanjutnya. Dimana bersama rekan saya paper tersebut lolos dalam sebuah konferensi SPE (Society of Petroleum Engineers) di Doha, Qatar pada Mei 2012.
 
 
Kesempatan yang tidak saya sia-siakan dengan menjadikan Qatar sebagai transit menuju ke Baitullah bersama istri tercinta dengan metoda semi backpacking umroh selama 5 hari (Btw, harga tiket Jakarta-Doha-Jeddah vv sama dengan Jakarta-Doha vv hehe).
 
 
6. Conference paper (2012) tentang analisa keekonomian proyek pengembangan lapangan gas marjinal; The Model of Dynamic Project Economics On Marginal Gas Field Development: A Combination of Deterministic and Probabilistic Method. Paper ini dibimbing oleh senior analis di kantor yang di awal saya ceritakan. Paper ini menjadi conference proceeding dalam konferensi Indonesian Petroleum Association (IPA), Jakarta pada bulan Mei 2012. Jeda waktu antara SPE di Doha dan IPA Jakarta total hanya 7 hari, yang menjelaskan mengapa semi-backpacking umroh perlu dilakukan.
 
7. Academic paper (2012) tentang analisa keekonomian penjualan lapangan gas; The Economics Analysis of Asset Farm-out using Probabilistic Model Approach in X Gas Field Development Project. Tulisan ini merupakan Thesis saya yang sudah diuji secara akademis namun sebenarnya belum dibuatkan professional paper. Meskipun demikian, kurang lebih 1/3 dari Thesis tersebut terbahas dalam paper no 6 diatas.
 
8. Conference paper (2013) tentang implementasi gas kota di Kota Tarakan; The Operation-based CSR of Medco City Gas Program. Tema paper ini sangat jauh dari pekerjaan keseharian saya, namun saya menemukan tema ini di kuliah S2 tentang implementasi ISO 26000 di perusahaan minyak dan gas. Saya tidak banyak membahas, karena bersama dua rekan yang ahli, paper ini akan dipresentasikan di forum IPA pada bulan Mei 2013 nanti.
 
Masih mungkin ada 1 paper tambahan lagi yang bisa keluar 2013 jika lolos dalam konferensi SPE di Jakarta bulan Oktober 2013 nanti. Selain itu, ada 1 paper lagi yang sudah jadi akhir 2012 lalu, namun sedang digunakan untuk syarat sertifikasi profesi sekarang. Jika sudah lulus sertifikasinya, paper ini nanti akan saya coba kirimkan untuk jurnal cost engineering.
  
Kembali lagi, hobi menulis (yang dimulai dari blog ini) ternyata bisa menular di pekerjaan. Bahwa dengan paper maka saya bisa menginjak belahan bumi yang lain, tentu itu sebuah kesempatan yang diberikan secara langka (sulit persetujuan) oleh perusahaan, tapi harus dimanfaatkan!. Namun selain itu, proses aktivitas sejarah (dan amal jariyah) juga yang utama, dimana salah satu terbukti setidaknya dari 1 paper SPE saya sampai hari ini yang sudah di donwload lebih dari 100 kali.
 
Write you worked, work you wrote.
Life must go on..
 
 
Note: short description beberapa paper diatas bisa dilihat disini.
 

Anies Baswedan, Paramadina 13 Oktober 2012

Masalah adalah perbedaan antara ekspektasi dan realita... selalu ciptakan masalah dengan meninggikan ekspektasi kita (Anies Baswedan).