Tuesday, April 24, 2007

Jatiluhur

Jatiluhur adalah salah satu waduk hasil karya hebat manusia yang bisa kita nikmati hari ini. waduk ini diberi nama sesuai dengan letaknya, di kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. sekali di bulan lalu, saya berkesempatan melihat dari dekat waduk ini.

Pertama, jika anda berkesempatan datang ke waduk ini, pilihlah untuk melihat dam utama-nya terlebih dahulu, daripada ke tempat rekreasinya. tentu, ini bergantung dengan siapa kita datang. namun, melihat dam utama bagi adventurer sepertinya akan lebih menarik.

Sebelum masuk kawasan Jatiluhur, pengunjung harus membayar 5000 rupiah (resmi tiket). Namun, ketika akan masuk dam utama, pengunjung masih diminta 5000 rupiah lagi, yang ini jelas-jelas tidak resmi. tapi demi ingin melihat dam utama, berikan saja dan niatkan sebagai amal.

Ini adalah jalan diatas bendungan, dilihat dari tengah ruas jalannya, di depan saluran dam.
Dari saluran di bawah ini, air dam dialirkan sesuai kebutuhan keluar waduk. setelah tanya, ternyata pengunjung boleh untuk masuk ke bangunan saluran di bawah.
Di 'dalam' bangunan tersebut, ada pemandangan yang kalau dilihat membuat kepala pusing karena saking curamnya.
Kemudian, dari atas bangunan saluran dam, kelihatan setengah panjang bendungan arinya.
Air yang dikeluarkan sesuai kebutuhan, dialirkan untuk menggerakkan turbin PLTA, menuju sungai kecil untuk pengairan, dan kebutuhan lainnya.
Menurut Wikipedia, waduk Jatiluhur ini mulai dibangun tahun 1957 oleh kontraktor dari Perancis. selesainya kapan, mungkin waktu zaman orde baru. Dan di sisi utara danau waduknya, terdapat wahana rekreasi keluarga seperti wisata air, aneka makanan ikan, dan water boom. di bawah ini (sayang kurang jelas terlihat), pemandangan danau dengan banyak rumah apung di tengahnya untuk penakaran ikan, dan beberapa rumahnya disulap menjadi restoran apung.
Saya tidak sempat menikmati lebih jauh dengan wahana wisatanya, karena juga kurang bermakna kalau hanya dilakukan sendiri.

Datanglah kalau berkesempatan. toh tidak terlalu jauh, baik antara Jakarta atau Bandung. Masuk tol Cipularang, keluar pintu Jatiluhur-Ciganea belok ke kiri sejauh kurang lebih 5 km. Di dekat waduk, juga terdapat stasiun satelit bumi yang dikelola Indosat. Tambah menarik, melihat hasil karya manusia di Indonesia. Dan akhirnya, Indonesia ternyata tidak sebegitu terbelakangnya.

***
Lebih lengkap beberapa foto di Jatiluhur, silahkan ke album di bawah (sekalipun bukan foto-foto yang sangat bagus).

5 comments:

Anonymous said...

A..ga seru..! Ke tempat yang ada bunga-bunganya dong..trus yang sejuk..

Biar inspirasi dari hati mellow terdalam tersalurkan, Yan..:P

Anonymous said...

foto yg terakhir di album kok jelek sih? :p

Trian Hendro A. said...

#waras : yah.. moso mellow2-an terus, ada yang ga suka! :p

#bram : membramo, selamat nge-blog lagi..

Anonymous said...

Mas Trian,

Saya pernah ikut outbound di wilayah Jatiluhur, selama 5 hari...asyik banget, tidur di tenda, masak di alam terbuka, membuat rakit dari bambu dan tong serta dinaiki beramai-ramai, memanjat tali, naik bukit....pulang merasa lebih sehat.

Bagi yg suka alam terbuka, dipinggir Jatiluhur ada perwakilan OBI (Outward Bound Indonesia)....kita bisa diajak keliling waduk dengan kano, mendayung sendiri (tentu udah siap dengan pelampungnya)...ditemani instruktur. Pasti anak-anak akan senang.

Trian Hendro A. said...

wah..sayangnya saya hanya berkesempatan pendek di Jatiluhur, singgah mengobati penasaran. tapi rencana mau di-arrange jadwal lagi, bahkan sekalian menginap di atas rumah apungnya..

makasih sudah mampir teh.