Thursday, July 06, 2006

A - B

A
Kita bisa saja,
Menganggap diri kita pintar
Kita bisa menyukai seseorang
Tapi tetaplah waspada
Dalam rasa suka,
Akan ada sesuatu yang akan
Melemahkan kita

B
Kita menyukai sesuatu,
Bukan hanya karena kita melihat
Tapi, kita merasa dan berpikir
Dengan hati dan akal
Karena cita,
masih membentang di depan

A
Lalu,
Apa kamu masih tersadar
Saat melihat makhluk terindah
Diantara semak belukar?
Yang kamu tahu...kamu berhenti
merasa, dan berpikir
Kamu diam, dan pudar

B
Keindahan itu anugerah
Sedang puncak keindahan adalah cinta
Dunia, tak akan hidup tanpa cinta
Lalu, apa salah keindahan?
Pudarku, bukan silau karenanya


......

B
Hai kawan, bolehkah aku tahu namamu?
Sehingga kecerahan itu datang
Seperti cerahnya pagi ini

A
Terkadang,
Nama adalah satu-satunya yang tersisa
Untuk kita miliki
Rahasia menjadikannya begitu berharga
Yang terpenting...tak ada rahasia,
Dalam ekspresi kata
Itu sudah cukup!

B
Bukankah itu sebuah dosa,
Jika aku menyebut nama-nama dalam benakku?
Sedangkan kau...diam!
Atas dasar tak guna
kau sebut namamu
Berarti kelak, dosa itu kan terbagi

.....

B
Hai kawan,
Percayakah kau bahwa,
Pada setiap sentuhan cinta
Seseorang menjadi penyair?
Ah...seandainya aku tahu
Siapa gerangan dia,
Akan kubantu kau menggapainya

A
Tentu!!
Setiap jatuh cinta,
Sadar atau tidak
Seketika menjadi pujangga
Aku tahu benar derita dan bahagianya
Dan aku tak bisa...berhenti untuk jatuh cinta,
Dan merangkai makna

.....

A
Apakah arti sebuah panggilan?
Menagih jawaban atau sekedar pengharapan?
Kalau kamu lihat benar,
Dalam setiap hari kita dipanggil
Oleh kehampaan yang melolong,
Minta dipenuhi..

B
Panggilanku karena aku peduli,
Bukan alasan sederhana,
karena jawaban, atau pengharapan
Kehampaan apa yang memanggilmu, hai kawan?

A
Manusia dirancang segala hal,
kecuali kesepian
Bagian kosong hati kita
Senantiasa menyedot pada kehampaan
Sedang aku bertanya,
Apa Tuhan masih ada di hati?

B
Siapa bilang,
Manusia tidak tercipta untuk sepi?
Aku orang yang menikmati sepi..sendiri
Dengan sepi,
Aku mencari surga dan cinta-ku

A
Lalu kenapa sepi begitu menyakitkan?
Hingga seringkali membuatku melupakan keberadaan Tuhan
Atau, kamu menikmati sepi?

B
Kita terlahir sendiri,
Pergi pun akan sendiri
Kalau tidak berani mulai,
Lalu kapan lagi?
Tuhan hanya terdefinisi pada hati yang tulus

A
Lalu bagaimana membuat hati tulus?
Ikhlas muncul karena cinta bukan?
Lalu, bagaimana menumbuhkan cinta?

B
Berlaku jujur,
Berusaha tidak menyakiti orang lain
Buatlah orang bahagia karena dirimu
Dan kau akan rasakan
Tuhan tidak salah menciptamu


4 comments:

Anonymous said...

well, have a nice chat...
uda tau sapa yang ngirim sms-sms itu kan??? =)

Beni Suryadi said...

A = anggun c sasmi
B = beni suryadi

hehehehe
=P

PIS BOS

Trian Hendro A. said...

ye...banx benx bisa aja!

hmmm, penasaran lewat.
jadi ga ada sms lagi?

Anonymous said...

lagi... seorang pria yang jatuh dan luruh... dalam cinta...
memang menarik mencermati gejala-gejala yang ditimbulkan oleh cinta... dan bertanya-tanya... ke manakah bermuaranya cinta?