A
Kita bisa saja,
Menganggap diri kita pintar
Kita bisa menyukai seseorang
Tapi tetaplah waspada
Dalam rasa suka,
Akan ada sesuatu yang akan
Melemahkan kita
B
Kita menyukai sesuatu,
Bukan hanya karena kita melihat
Tapi, kita merasa dan berpikir
Dengan hati dan akal
Karena cita,
masih membentang di depan
A
Lalu,
Apa kamu masih tersadar
Saat melihat makhluk terindah
Diantara semak belukar?
Yang kamu tahu...kamu berhenti
merasa, dan berpikir
Kamu diam, dan pudar
B
Keindahan itu anugerah
Sedang puncak keindahan adalah cinta
Dunia, tak akan hidup tanpa cinta
Lalu, apa salah keindahan?
Pudarku, bukan silau karenanya
......
B
Hai kawan, bolehkah aku tahu namamu?
Sehingga kecerahan itu datang
Seperti cerahnya pagi ini
A
Terkadang,
Nama adalah satu-satunya yang tersisa
Untuk kita miliki
Rahasia menjadikannya begitu berharga
Yang terpenting...tak ada rahasia,
Dalam ekspresi kata
Itu sudah cukup!
B
Bukankah itu sebuah dosa,
Jika aku menyebut nama-nama dalam benakku?
Sedangkan kau...diam!
Atas dasar tak guna
kau sebut namamu
Berarti kelak, dosa itu kan terbagi
.....
B
Hai kawan,
Percayakah kau bahwa,
Pada setiap sentuhan cinta
Seseorang menjadi penyair?
Ah...seandainya aku tahu
Siapa gerangan dia,
Akan kubantu kau menggapainya
A
Tentu!!
Setiap jatuh cinta,
Sadar atau tidak
Seketika menjadi pujangga
Aku tahu benar derita dan bahagianya
Dan aku tak bisa...berhenti untuk jatuh cinta,
Dan merangkai makna
.....
A
Apakah arti sebuah panggilan?
Menagih jawaban atau sekedar pengharapan?
Kalau kamu lihat benar,
Dalam setiap hari kita dipanggil
Oleh kehampaan yang melolong,
Minta dipenuhi..
B
Panggilanku karena aku peduli,
Bukan alasan sederhana,
karena jawaban, atau pengharapan
Kehampaan apa yang memanggilmu, hai kawan?
A
Manusia dirancang segala hal,
kecuali kesepian
Bagian kosong hati kita
Senantiasa menyedot pada kehampaan
Sedang aku bertanya,
Apa Tuhan masih ada di hati?
B
Siapa bilang,
Manusia tidak tercipta untuk sepi?
Aku orang yang menikmati sepi..sendiri
Dengan sepi,
Aku mencari surga dan cinta-ku
A
Lalu kenapa sepi begitu menyakitkan?
Hingga seringkali membuatku melupakan keberadaan Tuhan
Atau, kamu menikmati sepi?
B
Kita terlahir sendiri,
Pergi pun akan sendiri
Kalau tidak berani mulai,
Lalu kapan lagi?
Tuhan hanya terdefinisi pada hati yang tulus
A
Lalu bagaimana membuat hati tulus?
Ikhlas muncul karena cinta bukan?
Lalu, bagaimana menumbuhkan cinta?
B
Berlaku jujur,
Berusaha tidak menyakiti orang lain
Buatlah orang bahagia karena dirimu
Dan kau akan rasakan
Tuhan tidak salah menciptamu
4 comments:
well, have a nice chat...
uda tau sapa yang ngirim sms-sms itu kan??? =)
A = anggun c sasmi
B = beni suryadi
hehehehe
=P
PIS BOS
ye...banx benx bisa aja!
hmmm, penasaran lewat.
jadi ga ada sms lagi?
lagi... seorang pria yang jatuh dan luruh... dalam cinta...
memang menarik mencermati gejala-gejala yang ditimbulkan oleh cinta... dan bertanya-tanya... ke manakah bermuaranya cinta?
Post a Comment