Monday, December 17, 2007

BCA, Mandiri dan BSM

Apa yang terlintas di pikiran anda saat 3 nama bank sebagai judul diatas? Apakah anda mengira saya akan membandingkan ketiganya? Kurang lebih memang perbandingan namun dari sudut pandang customer ketiganya yaitu BCA, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri(BSM), dan khususnya untuk pelayanan tabungan reguler (Tahapan BCA, Tabungan Mandiri, dan Tabungan BSM).

Pertama, tujuan menabung pada dasarnya adalah sebagai cadangan, uang yang siap digunakan sewaktu-waktu. Urusan bunga/interest bisa saja nomor dua, yang penting aman dan mudah dijangkau. Dan bunga yang menarik tentu akan semakin menambah atraktif tabungan tersebut.

Tapi dengan jeli melihat biaya yang dibebankan dibandingkan bunganya, nasabah akan berkerut dahi. Silahkan mengamati data historis tabungan nyata berikut, dengan penyesuaian dan pembulatan tapi dijamin tidak berbeda jauh.

Rp

BCA

Mandiri

BSM

Service

Konvensional

Konvensional

Syariah

Interest % *

2.0%

2.25%

Profit Sharing

Min Balance Interest

Rp 1,000,000

Rp 500,000

-

Adm Fee

Rp (10,000)

Rp (7,000)

Rp (5,000)

Account ±

Rp 5,100,000

Rp 5,200,000

Rp 5,400,000

Interest ±

Rp 8,500

Rp 9,000

Rp 24,000

Balance ±

Rp (1,500)

Rp 2,000

Rp 19,000

Min Account to 0 Balance

Rp (6,000,000)

Rp (3,734,000)

Rp 1,500,000

*BCA; 1-10 juta(2%), 10-100 juta(2.5%), 100-1000 juta(3%), >1 M (4%)
Mandiri; 0.5-5 juta(2.5%), 5-50(3.25%, 50-100 (3.5%), 100-500(3.75%), 500-1000(4%), > 1 M (4.25%)
BSM; profit sharing (40% nasabah: 60% bank)

Dengan ‘hanya’ menyimpan 5 jutaan uang di BCA, beban > bunga artinya nasabah rugi. Di Mandiri relatif ‘lebih manusiawi’, dan BSM jauh lebih manusiawi. Jika ingin tidak rugi, setidaknya nasabah harus menyisakan uang di BCA 6 juta, Mandiri 3,75 juta sedang BSM sekitar 1,5 juta (karena BSM berbasis nisbah/bagi hasil, maka jumlah tersebut pendekatan terpercaya).

Lalu jika nasabah melihat range skema return yang ditawarkan, terlihat bahwa BCA menerapkan ‘reward’ lebih kepada si kaya, dengan batas bawah bunga 1 juta. Mandiri pun demikian (batas bawah 0.5 juta) namun tidak ‘sepelit’ BCA, sedangkan BSM semuanya sama (minimal saldo tabungan 50 ribu).

Di BCA atau Mandiri, nasabah yang tidak elligible dimana kurang dari 1 juta di BCA atau 0.5 juta di Mandiri, maka harus siap menhitung hario mengingat uangnya akan semakin habis membayar biaya admin. Di BSM pun pada dasarnya juga sama ketika dana kurang 1.5 juta dimana return lebih kecil admin cost, namun tingkat percepatan tergerusnya uang tidak ‘secepat’ BCA atau Mandiri.

Bagaimana dengan nasabah yang super kaya? dimana tabunganya kurang 1 M? Saya belum melakukan simulasi, terutama dengan rekening BSM saya yang ‘terbatas’. Namun dengan hitungan sederhana diatas, jika di angka 5 jutaan saja return-nya bisa 2.5 kali lipat, maka kenaikan bunga dari 2.5% (untuk tabungan 5 jutaan) ke 4.25% (tabungan lebih besar 1 M, interest terbesar dari Mandiri) hanya 1.7 kali, jelas tidak sebanding dengan perbedaan antara Rp 24,000 dan Rp 9,000 yang 2.7 kali!

Ok, untuk alasan hitung-hitungan keuangan sederhana diatas nasabah yang jeli sebenarnya akan tahu kemana harus mempertimbangkan penempatan dananya. Tapi ada filosof, high pain high gain, low gain low pain. Nasabah ‘dibiarkan’ punya return rendah tapi mendapatkan pelayanan terbaik. Mari kita lihat tabel berikut.

BCA

Mandiri

BSM

ATM^

Banyak

Banyak

Terbatas, di Mandiri ambil free

Cash-in

Cabang banyak

Cabang banyak

Cabang terbatas (kota besar)

ATM setor

-

-

Merchant

Sangat banyak

Banyak

Minim (via Mandiri)

Services

Beragam banyak

Beragam banyak

Mulai berkembang

M - Banking

Ya, SMS Based

Ya, SMS Based

Ya, Application Web Based

Net Banking

Ya

Ya

Ya

^Banyaknya jaringan ATM yang saling terhubung membuat kendala ini tidak sangat signifikan (penambahan pengambilan uang non-ATM sendiri 5 ribu per transaksi)

Dari tabel pelayanan diatas, harus jujur diakui jika BCA sebagai bank dengan pelayanan perbankan terbaik. Menyusul Mandiri yang mulai menyaingi BCA, baru kemudian BSM sebagai salah satu bank terbaik di sektor syariah.

Namun untuk beberapa bidang layanan, semuanya tidak bisa dipukul rata BCA atau Mandiri sebagai terbaik. Untuk mobile-banking, terbukti BSM sebagai bank yang menggunakan application web based sehingga tampilan program (yang sudah didownload saat registrasi) di Hp nasabah mirip seperti halnya menu-menu di ATM. Sedangkan BCA atau Mandiri, masih sms based dimana nasabah harus mengirimkan sms ke sms center baru kemudian transaksi akan diproses. Secara biaya, BSM dan Mandiri sama-sama memberikan Rp 500 per transaction request.

Jika BSM sudah mampu memberikan layanan mobile yang lebih mudah, maka praktis semua layanan perbankan-nya bisa lebih mudah via Hp (atau via Net-banking BSM). Memang ada biaya, tapi biaya itu tidaklah sebanding dengan high return, kemudahan m-banking, dan mobile cost yang sama. Sedangkan untuk pengambilan ATM tunai bisa dilakukan dengan gratis di ATM Mandiri. Hanya mungkin jaringan merchant, dan branch-nya yang kalah jauh dibanding rivalnya disini, BCA atau Mandiri.

***

Akhirnya setelah melihat analisis diatas, ujung-ujungnya akan kembali lagi ke nasabah akan ditempatkan dimana uang tabungannya. Sebagai bahan pertimbangan, ada setidaknya 2 hal yang sebaiknya harus kita perhatikan dalam menentukan penempatan uang.

1. Fungsi tabungan
Tabungan difungsikan sebagai apa? Jika kita berbisnis dan membutuhkan bank yang punya jaringan dan pelayanan luas, maka peran bank-bank besar tetaplah harus digunakan. Jadi, bisnis tetaplah bisnis.

2. Tujuan Tabungan
Dalam rangka apa kita menabung? Jangka panjang untuk investasi-kah, atau sebagai intermediasi finansial lainnya misalkan KPR, Reksadana atau Kredit Mobil? Dengan tahu tujuan jangka panjang sebuah tabungan, maka kita bisa memberikan perlakuan sesuai dengan tujuannya tersebut. Misalnya bank sebagai alat mediasi investasi di saham atau reksadana, maka harus dipilih bank yang mempunyai program reksadana menarik misalnya Mandiri.

Lalu, bagaimana dengan BSM dengan high return-nya? Maka saran saya untuk menempatkan alokasi keuangan yang benar-benar tabungan disana. Pun kita masih bisa melacaknya dengan baik via fasilitas yang disediakan. Tabungan kita bisa saja dibanyak tempat, karena pertimbangan teknis. Namun, pasti ada satu rekening yang benar-benar menjadi tabungan kita. Apalagi dengan kombinasi pertimbangan syariah dan teknis, maka kita pun lebih bisa menyusun susunan bank yang kita gunakan.

Jika sudah punya planning dan kuasa atas tabungan-tabungan kita, tahapan selanjutnya controlling terhadapnya. Biasanya ini yang lebih sulit karena ketersediaan uang cash yang cukup di tabungan. Tapi dengan pengelolaan keuangan yang baik, kebocoran bisa ditanggulangi.

Selain itu pun, ada kendala nonteknis yang tampaknya tidak terlihat tapi cukup signifikan, yaitu perilaku ‘pasangan’ kita. Tapi untuk yang satu ini, saya tidak bisa memberikan banyak pendapat. :)

10 comments:

Anonymous said...

Trian,
Memang Bank konvensional lebih mahal, karena udah pakai ATM. Bank Syariah lebih murah biayanya, karena rata-rata belum ada ATM.

BCA memang paling mahal, tapi banyak orang berpikir bahwa layanannya paling OK. Nanti bandingkan pula dengan transfer dll. pasti BCA lebih mahal. Dan dari satu bank tsb ke Bank lain perlu waktu 2 (dua) hari.
Setelah tidak aktif, saya merampingkan buku tabungan, karena mahal di ongkos dibanding hasilnya. Jadi tinggal 2, satu untuk ATM yang digunakan untuk terima honor dan satunya untuk cadangan dan saya ga mau pake ATM (walaupun tiap bulan potongannya sama).

Hmm baca juga di http://edratna.wordpress.com/2007/07/11/
kenyamananbiaya-mahal/

Anonymous said...

Segementasi-nya juga berbeda kayaknya?

Bank Mandiri punya cabang-cabang yang lebih banyak hingga ke pelosok dibandingkan BCA yang keliatannya lebih mengejar nasabah perkotaan.

# Pernah ketemu BCA di tempat2 Trian menuju field?Atau di kota-kota kecil?Beluuumm atau belum sebanyak Mandiri yang dulunya merjer-an dari bberapa bank...

RoSa said...

lama gak mampir ke mari, tulisannya makin berbobot aja, Pak :)

Trian Hendro A. said...

#Bu enny: iya bu, BCA emang sangat mahal. tapi pelayanan baik, low pain, low gain..
kalo sudah tidak aktif, masih belum kepikiran saya bu hehe.

#Abi: bener, belum pernah liat kalo jalan ke field, pun juga Mandiri.tapi dengan net-banking, transaksi2 penting bisa tergantikan.

#Rosa: makasih kunjungannya mbak.jangan bosan2 :)

EnJ Corp said...

Jadi mas Trian sdh punya Account di mana saja nih? He3...

Anonymous said...

Yan, bikin review BSM sama Muamalat juga ya... mau tau mana yang lebih OK nih. Saya sendiri pengguna BSM.

Anonymous said...

Salam....

So interesting n thanks 4 the information...
just like your "Lao Tse"...
Economic Leader... :P

Why don`t you be a economic leader or banker?
I c...
U have graduated from Industrial Engineering n u learn about that...
Am i wrong?

:)

Anonymous said...

klo saya lebih prefer ke mandiri konvensional dan mandiri syariah..,,, bagi saya kedua bank itu sangat top...

Diva said...

wah makasih ya, jadi bisa ngasih sedikit pencerahan buat saya dalam buka rekening neh hehehe

Belly Surya Candra Orsa said...

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)