Secara umum, FS menyediakan layanan jaringan pertemanan yang bisa dibina, baik dalamhal hobi, ultah, hingga pesan atau testimonial yang terkenal sebagai sarana memberikan pendapat teman tentang si empu FS baik kepribadian, sifat atau hanya sekedar salam dan bisa dilihat pengunjung FS lain.
Tapi akhir-akhir ini, gemerlap FS itu tampaknya mulai pudar. Yang saya lihat bukan karena pesaing yang menjadi penyebab utama, tapi karena sudah mulai bosannya orang-orang pada FS. Kebosanan yang dialami terutama oleh neters senior, yang lebih memilih media blog untuk menjalin tautan dalam cyberworld. Mungkin karena blog dipandang lebih mempunyai kontens, bobot dibandingkan FS yang cenderung ‘populis’.
Dan saya hanya memulai jaringan pertemanan itu dengan sekitar 50-an teman. Saya biarkan saja FS saya apa adanya, tanpa ada modifikasi berarti semisal tambahan blog (yang akhirnya FS sediakan tapi tetap jauh dibanding existing blog providers), musik, gambar background, slideshow dll. Singkatnya, saya hanya numpang saja. Yang penting punya FS, formalitas.
Karena jaringan yang tertaut entah sebab sekolah, kampus, atau kampung halaman, maka sekarang teman FS saya sudah lebih dari 3 kali lipat. Padahal saya tak pernah sangat aktif meng-add, hanya pasif menunggu dan meng-approve invitasi orang yang memang saya tahu atau setidaknya ‘jelas’ orangnya.
Seorang teman mengatakan bahwa bermacam sarana publikasi di internet adalah sarana kita untuk self-marketing, bahkan dalam hal pekerjaan sekalipun. Namun, semakin banyak kita terkenal maka selalu ada konsekuensi disana. Sekalipun tidak seberapa dibandingkan dengan artis infotainment, tapi seorang teman lain ternyata lebih merasa bahwa hidup tidak terkenal itu lebih baik, damai, dan aman.
Terkenal dalam versi FS mungkin saat teman sudah mencapai angka 1000 (hingga saat ini batas maksimal untuk teman level 1). Buat saya itu sekedar kulit, karena tidak ada yang bisa dilakukan dengan teman-teman itu. Bandingkan dengan blog yang sarat konten (bagi blog yang kategori ‘berat’), lebih ekspresif (kategori ‘curhat’), atau justru bisnis (kategori e-business). Namun tolong jangan samakan dengan blog FS yang ‘sangat template’ itu.
Jika para pro-FS mengatakan bahwa FS lebih mencerminkan sifat, karakter empunya karena testi dari banyak orang, dibandingkan blog yang katanya cenderung dominan satu arah, lebih ‘kulit’ seperti rumah kaca yang ada biasnya, dan pemikiran saja (bukan kepribadiannya). Para kontra-FS pun bisa mengatakan bahwa FS cenderung ‘lips-character’ karena sebagian testi pada sisi baiknya, tidak mencerahkan (lebih minim muatan informasi dibanding blog secara umum) atau lebih menonjolkan sisi ‘entertaint’ atau populis daripada bersifat kontribusi (sharing).
Bagaimanapun, selalu ada kebaikan meski sedikit dalam setiap hal termasuk perihal FS ini. Dalam sebuah kesempatan ‘investigasi’ tentang pergaulan seseorang dengan para perempuan atas permintaan teman, saya juga menggunakan media FS sebagai salah satu sarana selain lingkungan nyatanya yang lebih valid. Ketika saya melacak konsistensi kecenderungan seseorang dan saling menyangkut-pautkannya pun menggunakan FS. Secara umum, jika dulu Nabi mengajarkan melihat teman-temanya (lingkungan) jika ingin mengetahui seseorang, maka sekarang tampaknya juga bisa salah satunya dengan melihat FS orang tersebut.
Akhirnya berpulang kepada kita, meski tampaknya FS dalam tahap tertentu pun masih dibutuhkan, bukan karena kemauan kita mandiri tapi karena ‘masyarakat’ dimana kita bagian darinya yang memilihnya. Namun tetap saya berpendapat bahwa FS termasuk tahap ‘awal’ dalam dunia maya, sebelum akhirnya ikut bersama membangun kehidupan cyber.
tanya:
ada yang tahu source perkiraan jumlah account FS hingga sekarang??