Wednesday, August 08, 2007

1001 jalan menuju Surga

Tulisan ini tanpa ada dalil-dalil yang lengkap, hanya sepengetahuan penulis. Mohon maaf atas 'kelancangan' ini. Silahkan melengkapinya jika dibutuhkan dan mohon diluruskan bila salah*

Beberapa waktu lalu, saya menanyakan kepada 'seorang kakak', kenapa belum mau menikah segera? Kakak tersebut menjawab bahwa dia sedang meningkatkan sebuah amalan ibadah sehingga bisa 'lebih layak' menuju gerbang nikah, lebih tepatnya lebih siap untuk mendidik anaknya kelak. Menurutnya, bahwa mendidik anak untuk melakukan 'amalan' tersebut maka sebagai ibunya harus memberi teladan terlebih dahulu.

Menarik, apa yang disampaikan si kakak untuk meningkatkan 'amalan' tersebut. Seratus persen saya sepakat, sebagai muslim untuk selalu meningkatkan ketakwaaan (ibadah) kita, setidaknya menjaga dalam tahap yang baik. Dan tentang keteladanan kepada anak, ini juga tidak ada keraguan.

Yang 'sedikit mengusik', menurutnya berdasar sebuah dalil, bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang mempelajari 'amalan' tersebut dan mengajarkannya.
Dan itu pun sebenarnya memang benar. Namun, diskusi saya buka denga pertanyaan, bukankah dalam risalah Nabi Muhammad SAW sendiri, seringkali beliau mengatakan hal-hal yang menjadi amalan paling baik?

Misalnya, ketika seorang sabahat datang kepada Rasul dan menanyakan Islam itu apa, maka dijawab islam adalah akhlak.
Artinya, Islam itu sebagain besar adalah tentang akhlak, berhubungan dengan orang lain. Risalah lain menceritakan bahwa seorang sahabat bisa masuk surga 'hanya' dengan memaafkan semua kesalahan sahabat-sahabatnya yang ditimpakan kepadanya hari tersebut, setiap malam menjelanng tidur.

Kemudian, seorang anak muda datang dan menanyakan tentang siapa yang harus ditaati antara ayah dan ibu, dan Rasul pun menjawab Ibu sampai tiga kali, baru kemudian ayah. Dan dalam kisah lain, Umar bin Khattab pernah mendengar bahwa akan ada seorang penghuni sorga yang datang kepadanya dari sebuah daerah yang dia hanya keluar dari daerah tersebut setelah ibunya meninggal, karena saking berbaktinya dengan merawat ibunya. Dikisahkan, Umar bahkan mencium tangan sahabat yang akhirnya beliau 'temui' di masa pemerintahannya.

Ada lagi, tentang 7 golongan yang masuk surga adalah pemimpin yang adil,
pemuda yang sholeh, orang yang terikat pada masjid, orang yang bertemu dan berpisah karena Alllah SWT dan seorang pemuda yang 'digoda' wanita di tempat sepi dan mengatakan bahwa dia takut pada Allah, orang sedekah yang tangan kiri tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanan, dan memohon ampun sampai bercucuran air mata.

Dan yang pasti, sebuah hadis yang terkenal bahwa manusia yang paling berhasil adalah yang mempunyai sebesar-besarnya manfaat bagi orang lain. Sederhananya, manusia jenis ini pun saya yakin masuk surga. Karena azab itu diturunkan pertama kepada orang shaleh pribadi yang mebiarkan masyarakatnya rusak.

Kita mungkin masih ingat, serita seorang pelacur yang ahli surga karena
memberi minum pada seekor anjing. Orang yang sudah membunuh 100 orang dan ahli surga karena jarak yang lebih dekat ke 'kota taubat'. Atau karena membebaskan sebuah burung, Umar juga disebutkan Ali ahli surga.

Jadi moral dari semuanya, bahwa pintu masuk surga itu banyak. Dan tentunya, masih banyak lagi kisah atau cerita-cerita dimana Rasulullah mengatakan bahwa tindakan tersebut sebaik-baik amalan, calon penghuni surga, yang diampuni dosanya terdahulu dan lain sebagainya.

Belum tentu yang 'paling alim' masuk surga duluan. Ingat cerita di puntu surga antara orang mati syahid, ulama dan dermawan. Malaikat menawarkan siapa yang berhak masuk surga duluan kepada syahid, tapi dia menolak karena keberangkatan berjuang di jalan Allah atas ajaran guru, maka ulama lah yang lebih berhak. Kemudian ulama pun menolak, karena kelapangannya mengajar ilmu, termasuk kepada si syahid karena tersedianya sarana atas sedekah si dermawan. Akhirnya, dermawan-lah yang masuk lebih dahulu,

Pun sebenarnya, masuk surga-nya seorang muslim bukan karena amalan-amalan-nya. Tapi karena rahmat Allah SWT. Ingat cerita tentang seorang ulama yang dia sebenarnya sangat banyak amalan dan masuk surga karena izin Allah, tapi sang ulama tidak mau masuk surga jika bukan karena amalan-amalannya. Maka jadilah, semua amalan ditimbang hanya dengan rezeki sebutir bola mata ulama dan masih jauh lebih berat bola mata tersebut.

Karena islam itu mudah maka mudahkanlah, demikian salah satu hadis berkata. Tapi ini bukan berarti sebagai muslim, bertindak seenaknya. Bermain-main dengan agama. Satu yang paling fundamen adalah tentang keimanan, tentang tauhid. Islam jelas-jelas menganggap bahwa syirik (menyekutukan Allah) itu sebagai dosa yang sangat besar. Secara sederhana, tauhid itulah yang menjadi dasar bagi seseorang menjadi muslim yang baik.

Tauhid (perihal ke-Esa-an kepada Allah), mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan secara sepenuhnya. Seharusnya, semua hidup muslim tunduk pada aturan Alllah. Semua peri kehidupan, dari bangun tidur hingga urusan negara. Dan ini memang sangat-sangat sulit. Tentang urusan bunga bank saja kita masih belum sepenuhnya. Namun yang paling mendasar adalah menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya puncak tertinggi cinta, penghambaan dan tempat bergantung. Bukan jabatan, harta, istri, apalagi dukun!

***

Beberapa cara menjadi muslim terbaik dan menggapai surga diatas menurut saya adalah cerminan bahwa Islam itu menghargai potensi dan kemampuan umatnya. Bagi muslim yang menjadi pemimpin, maka jadilah menjadi pemimpin yang adil untuk mengetuk pintu surga. Bagi si kaya, maka dermawanlah sebanyak-banyaklah. Dan bagi seorang yang mampu melakukan 'amalan' yang diidamkan si kakak, maka jadilah orang yang menjadi guru bagi umat islam.

Tindakan menunggulkan satu amalan daripada yang lain tentu bukan hal yang bijaksana. Surga bukan hanya untuk orang yang setiap hari bisa shalat tahajud (malam), bukan pula hanya untuk yang bisa puasa sunah rutin, atau untuk yang hafal Al-Qur'an. Surga juga buat 'muslim biasa' yang punya kebersihan hati dalam beribadah, buat para suami yang peduli terhadap keluarganya, buat pengamen, buat profesional dan lain-lainya.

Dalam hal ini, paradigmanya tentang masuk surga ending, bukan langsung karena banyaknya dosa yang dilakukan (hampir) tiap muslim sehingga harus 'mampir’ di neraka. Urusan pun berpindah ke sebentar atau lamanya di neraka yang berbeda tiap muslim (dan semua muslim pasti inginnya tidak ’mampir’ ke neraka), baru kemudian ke surga. Dan semua yang masuk surga, atas dasar rahmat (kasih sayang) Allah SWT, bukan amalan kita.

Berkaitan dengan lama tidaknya di neraka dan potensi yang bisa berbeda tiap muslim, maka hendaknya setiap muslim haruslah mempunyai sebuah amalan yang menjadi ’andalan’nya. Jika sebuah tim, ada selalu yang manjadi andalan, atau menjadi bintangnya.

Demikianlah, sebuah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua yang ber- tawasul (menjadikan sarana dalam ibadah) dengan sebuah amalan terbaik masing-masing untuk membuka batu besar penghalang gua. Seorang ayah tetap menjaga jatah susu untuk kedua orang tuanya yang tertidur, sekalipun anaknya sendiri merengek minta susu tersebut. Seorang yang tidak jadi mengambil ’tubuh’ sepupu perempuannya yang cantik sebagai ganti bayar hutang. Seorang majikan yang buruhnya ’lupa’ mengambil jatah upah, lalu kembali dan diberikan banyak gembalaan sapi sebagai pemutaran uang atas upah yang tertinggal itu.

Jadi, jika kita bisa menjawab apa pekerjaan impian anda, atau yang lainnya, maka seharusnya mungkin kita juga bisa membayangkan jika nanti ditanya, ”apa amalan yang paling kau andalkan untuk mendapat kasih sayang-KU?”. Dan itu bukan besar kecilnya, tapi konsistensi (istiqomah) serta pastinya ikhlas dan sesuai petunjuk Nabi.

Jadi, ada lebih dari 1001 jalan menuju surga...

Wallahu’alam bi shawab
Dan hanya Allah yang Maha Mengetahui

*ditulis oleh bukan ustadz, hanya 'toekang insinyur'.

8 comments:

Rachmawati said...

yes, comment pertama :D

kesan setelah baca postingan ini, skimming tepatnya :D:
-serius banget
-menggebu-gebu pisan menyampaikan idenya,

but, nice shot... ;)
jadi ini teh KK...KK nu mana?
kenapa ada tanda petiknya? :-?
gender sang KK ini akhwat kan yah?
:D

verified: rsjnsss

Anonymous said...

YA, 1001 JALAN MENUJU SURGA,TIDAK MUNGKIN SEMUA ORANG PUNYA AMALAN UNGGULAN YANG SAMA.PAHAM..

*jadi, sang adik iA akan meneruskan cita2 kakak yang tertunda.menjadi guru bagi dunia.

Unknown said...

gimana pendapatmu Yan, dengan ajaran [beberapa guru] yang pernah saya dengar, keterlaluyakinan bilamana seorang muslim mendapat tiket masuk surga lebih gampang daripada umat lainnya. pertanyaannya, apa sebenarnya ruginya kita bila umat beragama lain "ikut" masuk surga? yang rugi adalah ketika umat lain "ternyata" boleh masuk surga, tetapi justru kita tidak berhasil mencapainya. guru saya [yang lain lagi tentunya] mengenalkan saya ayat ini QS (2):62 beserta tafsirnya.

ratih putri said...

first, kenapa ada gbr akhwatnya??walopun g jelas, tapi...:D

yup, ada 1001 jalan menuju surga.tp kl urusannya ttg nyari bekel utk ngedidik generasi mendatang mah beda.kputusan itu tnyt g mudah (ini nasihat dr bu dosen el,lupa namanya).jd wajar aja kl calon ibu mmg sgt 'bhati-hati' utk urusan satu ini.bukan hny ttg menyatukan 2 pikiran tapi 2 kebudayaan,keluarga besar,dll...maklum,ini kan indonesia..byk tradisinya.

nah,tantangan spt itu bth kekuatan ruh luar biasa n hanya ibadah2 tertentu n utama sj yg bisa ngasih kekuatan itu.apalagi tantangan stlh itu jauh lebih besar...so,in my opinion wajar jk harus berpikir ulang 1001 kali sebelum memutuskan.plus, nambah salah satu amalan yg extraordinary...ini mah wajib pisan!!

*based on my analysis...

Iman Brotoseno said...

mudah mudahan amalan saya diterima, walau nggak yakin...

Anonymous said...

Trian,

Saya sependapat dengan kakakmu, menikah itu tidak mudah karena harus siap segala sesuatunya, apalagi nantinya kita harus bisa mengantarkan anak untuk menjadi anak yang sholeh, berguna bagi masyarakat disekitarnya.

Indra Fathiana said...

eiy...ada yg nyulik gambar niy :D

soklah yan.., ngebahas org lain mulu. kapan ni ngebahas diri sendiri?
piss! ^_^v

Anonymous said...

jadi inget sahabat setia rasul,Abu Bakar r.a. yang diharapkan rasul bisa masuk surga dari semua pintu. Kita dapetin 1 pintu aja udah pontang-panting. Hanya pertolongan Allah Yang Bisa Menyelamatkan...