Tulisan ini adalah tulisan saya dalam diskusi sebuah milis Project Management tentang Risk & Return. Saya tulis di blog supaya bisa dibaca yang lain, dan pengingat saya untuk mungkin dikembangkan nantinya. Semoga bermanfaat.
***
Selama ini kita tahu bahwa High Risk-High Return, Low Ris-Low Return. Namun, apakah ini benar-benar secara aplikasi dan matematis bisa dibuktikan? Untuk melihat hubungan antara Risk and Return ini, menarik bila kita melihatnya dalam sebuah Bidding Process tentang bagaimana perilaku contractors menghadapi Risk dan Return.
Sebagai singkatan:
BP: Bid Price (harga yang akan dimasukan dalam bidding process)
BE: Base Estimate (estimate biaya project sesuai scope of works)
PC: Project Cost (termasuk contingency, reserve dan potensi margin)
p: Probability atas Project Cost (PC)
Menggunakan formula ekspektasi biaya:
(1) BP = (1 - p)*BE + p*PC
Jika PC = BE (dimana kontraktor memutuskan untuk menjadikan PC sebagai BE), maka BP = BE = PC.
Untuk BE, mungkin tidak akan jauh beda antara company dan contractors, karena teknik Estimasi yang typical. Yang signifikan berbeda adalah PC nya. Dalam sudut pandang Contractor:
Contractor PC = BE + Contingency + Management Reserve.
Kemudian, dalam persamaan (1) terlihat bahwa pengaruh probability (p) sangat penting, bagaimana kontraktor tersebut melihat sebuah project. Probability kecil jika resiko besar (kecil kemungkinan terjadi), sebaliknya probability akan besar jika resiko kecil.
Dengan melakukan sedikit rekayasa atas formula (1), maka:
(2) BP = BE - p*BE + p*PC
BP = BE + p*(PC - BE)
Disini terlihat bahwa pengaruh probability sangat besar, dimana selisih (PC - BP, perbedaan antara project cost dan base estimate) sangat dipengaruhi oleh p tersebut. Kontraktor pengalaman tentu akan melihat project yang sama berbeda p dengan kontraktor yang kurang berpengalaman.
Sedikit modifikasi dari formula (2), menjadi:
(3) BP - BE = p*(PC - BE)
p = (BP - BE) / (PC - BE)
Dari rasio (3) ini, kita melihat secara langsung hubungan Risk dan Return. Risk tinggi --> probability rendah --> contingency (termasuk potensi margin) tinggi.
Menariknya, kita kadang hanya melihat beda antara BP - BE, terutama dari sisi Company. Kenapa harga bid jauh lebih mahal dari harga base yang kita bisa hitung dari referensi dan teknik estimasi lainnya.
Ternyata faktor PC dimana ada contingency dan potensi margin (termasuk contractor's judgement) yang menentukan probability dan project risk bagi tiap contractor.
Aplikasi dalam Bidding
Selanjutnya dalam menentukan berapa harga Bid yang akan di submit ke Company, Contractor menggunakan formula (1).
(1) BP = (1 - p)*BE + p*PC
(1) BP = (1 - p)*BE + p*PC
Dimana jika sebuah Contractor melihat Project 'mudah' (ekstremnya), p=1 maka Bidding Price akan sama dengan PC.
Formula diatas mungkin tidak ada dalam kenyataan, tapi pendekatan matematis dalam melihat perilaku kontraktor ketika memasukan harga bid, untuk melihat hubungan antara Risk --> Probability --> Return (potensi return Contractor ada dalam Contingency + Management Reserve).
Dalam case p=1 diatas (artinya High Probability, Low Risk), maka Contractor benar-benar hanya mengandalkan PC. Dimana Contractor A mungkin bisa menang karena :
a) Mempunyai PC yang lebih rendah dari Contractor B dan C.
b) Mempunyai p (probability atas PC) lebih besar dari dari Contractor B dan C, karena perbedaan pengalaman.
Contractor yang pengalaman akan project dan ingin menang (lowest bidder), pasti cenderung lebih rendah PC karena dia sudah tahu seluk beluk project yang akan di handle nya, dan probability nya tinggi.
Misal dalam Bidding ada 3 Contractors:
Contractor A: BE = 100, PC = 115 (Contingency 10, Reserve 5), p = 1
Contractor B: BE = 100, PC = 120 (Contingency 15, Reserve 5), p = 0.9
Contractor C: BE = 100, PC = 125 (Contingency 20, Reserve 5), p = 0.8
BP A = (1-1) 100 + (1) 115 = 115
BP B = (1-0.9) 100 + (0.9) 120 = 10 + 108 = 118
BP C = (1-0.8) 100 + (0.8) 125 = 20 + 100 = 120
Bagi Contractor C (dan B), mereka menghadapi situasi Risk yang besar (karena misal less experience) sehingga memberikan Contingency yang lebih besar dimana ini bisa di konversi menjadi Return jika Contingency tidak dipergunakan.
Sehingga bagi Contractor A: Low Risk --> High Probability --> Low Return
Contractor B dan C: High Risk --> Low Probability --> High Return
***
Analisa diatas saya adopsi dari teori di bidang finance, yakni Capital Asser Pricing Model (CAPM) dimana dalam aplikasi turunan CAPM kita bisa melihat porsi yang optimal dalam investasi di Risk-Free Asset dan Risk Asset.
Beberapa link bacaan tentang CAPM (sayangnya saya belum ketemu ada yang membahas tentang porsi investasi optimal yang saya maksud):
-http://www.accaglobal.com/an/en/student/acca-qual-student-journey/qual-resource/acca-qualification/f9/technical-articles/CAPM-theory.html
-http://premium.working-money.com/wm/display.asp?art=826
-http://thismatter.com/money/investments/capital-asset-pricing-model.htm
* Picture from http://www.nordea.lt/images/img_risk_return.gif
* Picture from http://www.nordea.lt/images/img_risk_return.gif
No comments:
Post a Comment