Saya tidak memilih esok hari, Pemilu 9 April 2009. Pemilu pertama saya tahun 2004, mencoblos di kota tempat kuliah 5 tahun lalu. Sekalipun pendatang, kami satu kontrakan dulu rajin untuk mengurus ke pak RT dan karena sudah sedikit tahu maka pencoblosan tidak lah menjadi soal buat kami para pendatang, kami mendapat kartu pemilih.
Sedangkan pemilu kali ini, dari awal saya termasuk pesimis untuk bisa memilih. Karena secara Kartu Tanda Penduduk masih warga Magetan, sedangkan domisili di Depok. Katakanlah untuk memilih satu hari, pasti merupakan ‘pengorbanan besar’ jika harus pulang kampung. Atau mengurus surat pindah Tempat Pemungutan Suara, tetap saja harus pulang. Padahal rasanya waktu begitu cepat saat kembali pulang dari bekerja, dan kemudian kembali berangkat lagi di Palembang.
Plus awal bulan Maret lalu sudah mengurus KTP Depok, yang artinya saya ’berjudi’ tidak mendapatkan hak memilih dimanapun (KTP in process). Padahal ketika sudah masuk DPT daerah asal (Magetan), bisa saja saya mengurus formulir pindah TPS. Karena katanya DPT itu sudah dicetak bulan oktober 2008. Tapi ternyata, banyak juga warga yang tidak mengecek nama Oktober lalu baru mendapatkan dirinya tidak punya hak pilih esok hari.
Alasan tidak memilih diatas pada dasarnya karena sudah sejak akhir tahun lalu diketahui bahwa jadwal pemilu akan bertepatan di tengah jadwal on schedule di lapangan. Sungguh sebuah pilihan. Bagaimana pun ada desa terdekat untuk tempat memilih dan kondisi operasional normal kantor lapangan diliburkan, tetap saja ‘tidak nyaman’ untuk memilih di lapangan seperti ini. Pun juga buat semua pekerja yang tidak pulang ke Palembang buat Pemilu.
Jadi akhirnya saya tidak memilih. Jujur ada penyesalan dalam hati, karena tidak bisa memilih partai yang menjadi pilihan saya. Hanya bisa berdo’a semoga teman, rekan, keluarga dan masyarakat memberikan suara nya dengan baik.
Hasil quick count boleh diumumkan pada hari besok juga, maka saya sangat berharap partai pilihan akan menjadi partai yang mendulang banyak suara. Untuk Indonesia yang lebih baik, Amin.
6 comments:
euforia nomer urut... suara yg didapet ya sebesar nomer urut itu...
sama...
saya juga terpaksa gak memilih..
tergolputkan oleh sistem..
:(
wah sayang sekali..
padahal bisa ngurus form A5..
saya juag kasusnya seperti ini, tapi dengan mengurus form A5 tetap bisa memilih, asal ada di DPT tempat asal.
Semoga tidak terulang saat pilpres, jadi urus saja form A5 nya dari jauh-jauh hari. Minta tolong dikirim dari Magetan gtu..
maap sebelum nya..
masukin aku di frind mas dunk
aku ada tugas buat ngumpulin PR di kampus ku
makasih yamas..
pnya maz dah tak masukin di punya aku
#errick: maksute opo?
#Mas Orid: lagi di Balikpapan mas ya? salam buat keluarga. udah di ajak kah? :)
#Kecebong: kamu milih apa Is? ikutan meng-kampanye-kan ga? :p
#Ome: salam kenal ya..
@Errick >> berharap dapat nomor empat empat ya...?
milih yang biasa-biasa aja =) (*biasa peduli, biasa bersih, dan biasa profesional.. haha*)
lha ini.. sekarang juga sedang kampanye =D
Post a Comment