Manajemen Kekayaan merupakan salah satu layanan yang disediakan bank dewasa ini. Garis besarnya, nasabah yang masuk kategori wealth disediakan layanan-layanan perbankan yang lengkap. Mulai dari perencanaan finansial, konsultasi keuangan hingga pilihan investasi.
Maraknya Wealth Management (WM) di bank tidak terlepas dari adanya orang-orang kaya dan superkaya yang semakin banyak di indonesia. Kategori kaya atau superkaya itu menurut Merril Lynch & Co dan perusahaan konsultan Capgemini Lorenz pada tahun 2007 dibagi tiga.
Kategori pertama, golongan superkaya yakni yang memilki kekayaan lebih dari 30 juta dollar AS (sekitar 270 miliar rupiah). Golongan kedua, orang kaya menengah yang kekayaannya antara 5 juta – 30 juta dollar AS (sekitar 45 – 270 miliar rupiah). Dan ketiga, golongan kaya biasa yang kekayaannya antara 1 – 5 juta dollar AS (sekitar 9 – 45 miliar rupiah).
Untuk perbankan, WM tidak hanya menjadi sumber dana besar yang akan digunakan dalam bisnisnya tapi juga sebagai salah bentuk loyalitas nasabah kepada bank tersebut. Oleh karenanya, bentuk pelayanan WM yang disajikan pun terbilang wah.
Untuk perencanaan finansial, nasabah WM bisa menyampaikan keinginan masa depan keuangan misalnya setelah pensiun ingin pendapatanya berapa, sekolah anak, mobil, rumah atau rencana liburan ke depan. Dengan profil keuangan (financial check up) yang ada sekarang, bank bisa memberikan konsultasi untuk menempatkan dana nasabah ke pos-pos investasi yang mungkin, misalnya saham, unitlink, asuransi, reksadana, obligasi, emas, deposito dan portofolio lainnya. Tetap saja, keinginan nasabah menjadi utama disini. Nasabah bisa menempatkan dan menggunakan uangnya kemana saja.
Selain layanan keuangan, nasabah WM pun menadapatkan banyak kemudahan dan kenyamanan. Hotlink khusus, layanan saat di luar negeri, transaksi tanpa biaya, dan bila di bank maka akan dilayani petugas penuh senyum, internet dan telepon gratis, majalah gratis sampai memanggil bank officer ke tempat nasabah.
Dengan layanan ciamik tersebut, bank pun pasang syarat jumlah minimal tabungan yang tidak sedikit. Sebagian besar bank (misalnya Mandiri, Citibank, Commonwealth, HSBC, Permata) mematok jumlah minimal 500 juta untuk menjadi nasabah WM. Dan setelah menjadi nasabah WM lalu jumlahnya kurang 500 juta, maka siap-siaplah untuk terkena biaya yang ‘tidak biasa’. Namun, ada beberapa bank yang mematok opsi angka di bawahnya, seperti 100 juta (Standchart) atau New to Invest Citibank yang ‘hanya’ 50 juta.
Berdasarkan survei 2006 tentang High Net Worth Individual (HNWI), HNWI indonesia mendapatkan kekayaannya 51 persen dari bisnis, dan 15% dari pendapatan. Sebagai perbandingan di Jepang, 30 persen dari warisan dan 28% dari bisnis. Warisan menjadi sumber kekayaan kedua (pertamanya bisnis) untuk Hongkong, India dan Singapura. Selain indonesia, pendapatan menjadi sumber kekayaan kedua di Korea Selatan dan Taiwan. Sedang saham, adalah sumber kedua di Australia dan China.
Dari data tersebut, jelas bahwa bisnis merupakan sumber kekayaan utama bagi orang-orang kaya tersebut. Benar adanya bahwa ungkapan bahwa jika ingin kaya, maka jadilah pengusaha atau wiraswasta.
Inilah yang harus ditangkap perbankan untuk tidak hanya bergerak dalam mengelola bisnis kekayaan tapi juga menciptakan bisnis itu sendiri. Bank seharusnya semakin banyak memainkan peran penyaluran kredit ke sektor riil sebagai sumber utama pencipta orang-orang wealth tersebut. Paradigma inilah yang seharusnya dilakukan perbankan dalam jangka panjang.
Dengan semakin banyak orang-orang kaya baru (baca: pengusaha), diharapkan juga makin mengurangi problem-problem sosial yang masih banyak di negara ini. Jika wealth management sudah mengarah kesana, maka konsep WM pun tidak hanya bisa dinikmati sejumlah kecil masyarakat elit kita. Semakin banyak yang sejahtera, bangsa kita pun akan makin sejahtera.
Sumber: Kompas, 15 April 2008
3 comments:
Wahh arahnya makin jelas. Hayoo kumpulkan uang...nanti Trian bisa masuk kedalam golongan nasabah prima, yang akan dikejar Bank untuk ditawari berbagai fasilitas Wealth Management.
Memang benar, bisnis harus selalu berkembang, saat diamati adanya golongan metro sexual (Trian kayaknya sebentar lagi masuk kesini)....maka orang bisnis juga mulai memikirkan bagaimana melayani golongan ini. Bank akan membidik untuk mendorong mereka menaruh simpanan di Bank, perusahaan menawarkan berbagai produk, agar orang-orang ini main nyaman.
membuat orang 'punya uang' nyaman, tampaknya memang itu tujuan dari WM ini bu.
tapi yang paling penting bank juga tidak hanya mengelola bisnis, tapi 'menciptakan' bisnis baru.
setuju kan bu? :)
Jika anda secara SERIUS tertarik untuk belajar mengenai bagaimana
berinvestasi saham dan berbisnis seperti para 'guru' melalui
buku-buku/ Video / MP3 ini seperti:
* benjamin graham : graham newman fund
* phillip fisher
* warren buffett : berkshire hathaway
* peter lynch : fidelity magellan
* joel greenblatt : gotham capital
* seth klarman : baupost group
* mohnish pabrai : pabrai fund
* john templeton : templeton fund
* tweedy browne : tweedy browne
* george soros : soros quantum fund
* dan value oriented fund manager lainnya
silahkan kunjungi situs: http://gudangilmuinvestasi.blogspot.com
daripada menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga untuk mencarinya
selain itu didalamnya topiknya sangat beragam dan terstruktur sehingga
anda tidak perlu pusing lagi mengkategorikannya, seperti :
* accounting financial valuation
* value investing
* banking
* basic stocks and investing
* behavioural finance
* business competition
* corporate value
* dividend investing
* economics : keynes, adam smith
* fix investment
* general investing topics
* growth investing
* hedge fund
* index investing
* market history
* math and probability
* mutual fund / reksadana
* portfolio management
* real estate / REIT
* risk management
* special situation investing
* speculation
* trading
Attn : hanya untuk investor yang SERIUS !
TERBAIK, TERLENGKAP, DAN TERPERCAYA!
cheers
learning only from the best !
http://gudangilmuinvestasi.blogspot.com
Post a Comment