Minggu ini Magetan, daerah kelahiran saya menjadi ramai diberitakan media. Magetan tidak banyak dikenal orang, padahal lokasi Lanud Iswahyudi sebagai pusat pangkalan udara nasional sejatinya secara geografis di Magetan (bukan Madiun). Dengan kejadian kecelakaan pesawat hercules pada 20 Mei 2009 tersebut, nama Magetan menjadi ikut terkenal (walaupun dengan cara yang kurang baik). Namun bagaimanapun, kecelakaan pesawat itu sendiri adalah duka mendalam bagi bangsa Indonesia.
Tempat kejadian kecelakaan, saya persisnya belum pernah lagi ke daerah tersebut. Kecamatan Karas sendiri adalah kecamatan yang baru dibentuk yang merupakan pecahan Kecamatan Karangrejo, tetangga kecamatan saya. Saya membayangkan sebagai salah satu warga di sekitar bandara Lanud Iswahyudi, tentu warga sekitar kejadian tidak pernah menduga bahwa sebuah pesawat akan menimpa rumah, atau lingkungan mereka. Sekalipun setiap hari, dengung pesawat selalu hadir, serasa dekat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kecelakaan pesawat selalu menjadi kecelakaan yang tragis, menelan duka cita dalam, banyak korban. Kecelakaan jatuhnya pesawat menimpa rumah pernah juga terjadi di Medan pada 2005 yang mengakibatkan rombongan Gubernur Sumut meninggal. Kecelakaan Hercules menimpa perumahan penduduk di Magetan ini merupakan pukulan berat bagi TNI AU.
Dari tabel diatas, bahwa peluang kecelakaan pesawat terbang cukup tinggi diantara kejadian-kejadian 'jarang' lainnya. 2 chances per milion (2 kejadian setiap satu juta) penerbangan pesawat berpeluang terjadi kecelakaan. Tentu formula tabel diatas berdasarkan peluang kejadian statistik dengan menggunakan data historis (sampai sekarang saya belum menemukan source tabel aslinya).
Terlepas bahwa takdir selalu berada mengelilingi kita, kecelakaan pesawat yang terjadi semakin menyadarkan bahwa resiko pesawat terbang lebih besar dibanding kan moda transportasi lainnya. Buat Saya yang setiap bulan selalu menggunakan pesawat untuk selalu 'eling' dan tawakal. Disamping pastinya berusaha untuk memilih maskapai terpercaya. Meski iming-iming harga miring tak bisa di pungkiri. Sebuah harapan supaya otorita penerbangan (dan TNI AU) bertindak tegas dalam hal keselamatan penerbangan.
Semoga tidak ada lagi kecelakaan pesawat dramatis seperti ini lagi di esok hari.
Tempat kejadian kecelakaan, saya persisnya belum pernah lagi ke daerah tersebut. Kecamatan Karas sendiri adalah kecamatan yang baru dibentuk yang merupakan pecahan Kecamatan Karangrejo, tetangga kecamatan saya. Saya membayangkan sebagai salah satu warga di sekitar bandara Lanud Iswahyudi, tentu warga sekitar kejadian tidak pernah menduga bahwa sebuah pesawat akan menimpa rumah, atau lingkungan mereka. Sekalipun setiap hari, dengung pesawat selalu hadir, serasa dekat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kecelakaan pesawat selalu menjadi kecelakaan yang tragis, menelan duka cita dalam, banyak korban. Kecelakaan jatuhnya pesawat menimpa rumah pernah juga terjadi di Medan pada 2005 yang mengakibatkan rombongan Gubernur Sumut meninggal. Kecelakaan Hercules menimpa perumahan penduduk di Magetan ini merupakan pukulan berat bagi TNI AU.
Dari tabel diatas, bahwa peluang kecelakaan pesawat terbang cukup tinggi diantara kejadian-kejadian 'jarang' lainnya. 2 chances per milion (2 kejadian setiap satu juta) penerbangan pesawat berpeluang terjadi kecelakaan. Tentu formula tabel diatas berdasarkan peluang kejadian statistik dengan menggunakan data historis (sampai sekarang saya belum menemukan source tabel aslinya).
Terlepas bahwa takdir selalu berada mengelilingi kita, kecelakaan pesawat yang terjadi semakin menyadarkan bahwa resiko pesawat terbang lebih besar dibanding kan moda transportasi lainnya. Buat Saya yang setiap bulan selalu menggunakan pesawat untuk selalu 'eling' dan tawakal. Disamping pastinya berusaha untuk memilih maskapai terpercaya. Meski iming-iming harga miring tak bisa di pungkiri. Sebuah harapan supaya otorita penerbangan (dan TNI AU) bertindak tegas dalam hal keselamatan penerbangan.
Semoga tidak ada lagi kecelakaan pesawat dramatis seperti ini lagi di esok hari.