tag:blogger.com,1999:blog-13631114.post7526414900347983308..comments2023-10-21T16:01:13.353+07:00Comments on [ blog of mine ]: Gender, antara rasional dan emosionalTrian Hendro A.http://www.blogger.com/profile/04658193970968195265noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-48475393692709170152020-03-10T06:55:25.019+07:002020-03-10T06:55:25.019+07:00Terimakasih! Informasinya sangat bermanfaat!
Izin...Terimakasih! Informasinya sangat bermanfaat! <br />Izin kasih bookmark!<br /><br />Jangan lupa kunjungi https://ittelkom-sby.ac.id/Adindahttps://www.blogger.com/profile/03642527992084328717noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-73720490687985002352013-02-28T11:58:06.794+07:002013-02-28T11:58:06.794+07:00oh jadi dengan adanya sosok lelaki yang seperti it...oh jadi dengan adanya sosok lelaki yang seperti itu merupakan sebuah sikap yang emosional. ya cukup mengerti gan sekarang<br /><br /><br /><a href="http://obatherbalepilepsi.com/obat-psoriasis/" rel="nofollow">Obat Psoriasis</a>Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/01696086667727925423noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-30828535371149769992007-08-17T15:49:00.000+07:002007-08-17T15:49:00.000+07:00Trian,Suami saya lebih pandai menawar barang diban...Trian,<BR/>Suami saya lebih pandai menawar barang dibanding saya...jadi argumen di atas tak terlalu tepat.<BR/><BR/>Sebetulnya laki-laki dan wanita sama, cuma karena budaya, laki-laki diharamkan menangis (ato kalau menangis jangan ketahuan orang).<BR/><BR/>Di tempat kerjaku dulu, yang jadi GM Restrukturisasi malahan wanita terus beberapa kali berturut-turut (terutama dari th.1994-2005 pas jaman krisis moneter), karena wanita dianggap tough dalam menangani nasabah-nasabah yang bandel, tahan banting dalam menghadapi godaan, dan dapat bersikap keras. Nahh lho! Bahkan saat itu, dari Bank BNI dan Bank BTN Kepala Divisi Restrukturisasi (setingkat GM) juga wanita.<BR/><BR/>Teori atau cerita tadi sebenarnya udah usang, dalam kondisi sekarang udah nggak tepat lagi, tapi masih suka dibesar-besarkan.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-15055929500783221342007-08-07T13:44:00.000+07:002007-08-07T13:44:00.000+07:00kalo aku ngeliatnya gini: kesimpulan bahwa laki-la...kalo aku ngeliatnya gini: kesimpulan bahwa laki-laki dianggap lebih rasional itu karena diantara jutaan tindakannya, secara kuantitas, banyak yang dilakukan karena pertimbangan rasionalnya, dan begitu pula sebaliknya perempuan. jadi mungkin case-case tadi, hanya salah satu dari kemungkinan tindakan laki-laki yang didasarkan atas emosionalnya.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02486918848122023294noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-61543598592381510412007-08-01T13:05:00.000+07:002007-08-01T13:05:00.000+07:00Itu memang sudah fitrah penciptaan manusia sendiri...Itu memang sudah fitrah penciptaan manusia sendiri, diwujudkan lewat pembentukan fisik dan hormon yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mungkin terkadang ada kasus dimana perempuan bisa lebih rasional dari laki-laki jika dia memberi effort lebih untuk itu, begitu pula sebaliknya. Tapi yang sesuai fitrah biasanya jauh lebih enak dijalanin.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/17595458295714134846noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-64609490271804628542007-08-01T11:06:00.000+07:002007-08-01T11:06:00.000+07:00ya gpp ateuh, yang satu bertapak pada sisi rasiona...ya gpp ateuh, yang satu bertapak pada sisi rasional, yang satu lagi bertapak pada sisi emosional...<BR/>asal tau memanage kekurangan dan kelebihan fitrah tadi, everything will be fine I think ;).<BR/>kalo sama semua mah atuh gak akan rame dunia inih :P<BR/><BR/>verifying: itexgsdRachmawatihttps://www.blogger.com/profile/02100750529346651692noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-25844625075514451362007-07-31T17:14:00.000+07:002007-07-31T17:14:00.000+07:00kalo di farmasi ada istilah 'aftertaste', biasanya...kalo di farmasi ada istilah 'aftertaste', biasanya setelah minum minuman yang mengandung sakarin atau pemanis sintetik lainnya, akan terasa pahit. emosional ada 'aftertaste' nya (entah rasanya pahit, manis, asem atau asin :).. bisa bertahan lama, bisa juga tidak. <BR/><BR/>*siapakah yang rasional dan emosional?Dika Amelia Ifani https://www.blogger.com/profile/09415450492134578801noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-56210425003619949852007-07-30T21:51:00.000+07:002007-07-30T21:51:00.000+07:00Di Royal Society beberapa waktu lalu dipresentasik...Di Royal Society beberapa waktu lalu dipresentasikan paper yang intinya menyatakan bahwa perbedaan karakter pria dan wanita (seperti yang Anda tulis) memang ada.<BR/><BR/>Dalam dunia bisnis, perbedaan itu memang terasa sangat kentara. Pria terbukti lebih rasional dalam pengambilan keputusan, lebih berani mengambil risiko, dan seterusnya.<BR/><BR/>Dan ternyata pria yang memiliki kadar testosteron lebih tinggi ternyata juga cenderung lebih rasional dan lebih risk-taking daripada pria pada umumnya.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-30783847781009243922007-07-30T21:42:00.000+07:002007-07-30T21:42:00.000+07:00sekarang udah jamannya ESQ mas tri..laki2 bukan cu...sekarang udah jamannya ESQ mas tri..<BR/>laki2 bukan cuman ngandalin IQ dan perempuan bukan cuma ngandalin EQ<BR/>biar perfek, dua2nya digabung terus ditambah SQ<BR/><BR/>*nyambung gak sih :PAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-13631114.post-70571443020859569892007-07-30T15:45:00.000+07:002007-07-30T15:45:00.000+07:00pertama: soal tawar menawar barang. Ini bukan masa...pertama: <BR/>soal tawar menawar barang. Ini bukan masalah wanita tidak mau berkorban lebih, sehingga ngotot membayar 800. Namun inilah salah satu hal praktikal yang memuaskan wanita secara emosional. Mungkin kepuasan yang dirasakan wanita yang bisa menawar harga serendah2nya, sebanding dengan laki2 ketika meyaksikan gol dalam pertandingan sepak bola.. Puas banget gituh. So, in my oppinion, there's nothing to do with korban berkorban, Sir..<BR/>Emang laki2 udah didisain untuk tidak suka tawar menawar apalagi atas perbedaan beberapa rupiah. Males oy, mana ongkos parkir lebih mahal pula jatohnya.. hehehe.<BR/><BR/>kedua:<BR/>Jelas ketika sang profesor memutuskan menempuh 'jalan' itu, dia lagi tidak berada pada fase 'rasional'(dia sedang tidak membutuhkan analisa apapun, otaknya pun seperti mati, satu2nya pemikiran intelek yang dimilikinya adalah bahwa dia berhadapan dengan lawan jenis, that's all. Hal2 lain jadi hilang) maupun fase 'emosional' (dia sedang mati rasa terhadap hal lain, kecuali thdp perempuan itu), tapi dia lagi berada pada fase 'kegagalan pengendalian diri'.... (asyik banget deh jadi orang sok tahu)<BR/><BR/>Ketiga:<BR/>Contoh ke-3 pun tak bisa mematahkan argumen bahwa 'kebanyakan' wanita lebih 'emosional' ketimbang laki2. Coz contoh2 tsb ga sering dijumpai dalam kehidupan sehari2, hanya untuk some cases ;-). Lebih banyak contoh wanita yang 'rela melakukan apa saja' demi seorang laki2, bahkan walau seluruh dunia call her stupid, hanya karena CINTA (haduh.)<BR/><BR/>*rajin amat nih aku ya.. bawaan orokuNisAhttps://www.blogger.com/profile/15171323912535080684noreply@blogger.com